Memberikan asupan makanan yang sehat dan bergizi pada anak tentu hal yang harus diperhatikan setiap orang tua. Para ibu pun dianjurkan memenuhi nutrisi bahkan sejak Si Kecil masih dalam kandungan di trimester pertama.
Baca: Tubuh Anak Pendek, Kurang Gizi atau Faktor Keturunan?
Begitupun ketika ia lahir. Komponen AA, DHA, dan Kolin yang cukup diperlukan dalam pembentukan sinaps pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Tiga tahun pertama ini disebut pula sebagai periode emas untuk tumbuh kembang dan proses belajar anak terhadap lingkungan sekitarnya.
Para ahli menganjurkan setiap harinya anak harus mendapat asupan bergizi untuk menunjang kecerdasannya. Namun, masih kurangnya pengetahuan soal hal ini membuat kasus gizi buruk pada anak-anak masih sering ditemui di masyarakat.
Baca: 4 Cara Mudah Orangtua untuk Memberi Gizi Seimbang pada Anak
Sebenarnya, apa saja tanda-tanda anak kurang gizi?
"Paling gampang kita lihat aja ukuran dari parameter, lingkaran kepala, berat badan, itu semua kelihatan. Kalau anak kekurangan gizi ukuran tersebut tidak bertambah sebagaimana usianya," kata dr. Markus M. Danusantoso, SpA dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta.
Baca: Ternyata, Makanan Bergizi Mencegah Penyakit Langganan Anak
Selain melihat dari lingkar kepala, berat badan anak yang tidak ideal juga menjadi tanda besar untuk mengenal karakter anak yang kekurangan gizi. "Jadi antara tinggi badan dan berat badan harus proporsional," tambahnya.
Lebih lanjut, dr. Markus menjelaskan, kekurangan gizi pada anak menyebabkan sel-sel pada otak tidak berkembang dengan baik. "Sel-sel otaknya enggak bisa berkembang banyak jumlahnya. Kalau dia gizinya banyak diharapkan sel-sel otak akan bagus dan banyak sehingga anak lebih pintar," tutupnya.