Orang Tua dan Pengasuh Beda Cara Asuh? Ini Bahayanya

By Dionysia Mayang, Sabtu, 22 April 2017 | 07:45 WIB
Orang Tua dan Pengasuh Beda Cara Asuh? Ini Bahayanya (Dionysia Mayang)

Ternyata, pola asuh anak yang berbeda antara kita sebagai orangtua dan pengasuh bisa berbahaya bagi tumbuh kembang anak, lo.

Secara umum, bila tak ada kesepakatan yang pasti mengenai pola asuh anak bisa membuat inkonsistensi dan bisa membuat anak bingung.

Baca: Sering Beda Pola Asuh, Ini Tips Menitipkan Anak pada Mertua

Menurut Astrid W.E.N., M.Psi., pengasuhan anak antara kita sebagai orangtua dengan pengasuh sebaiknya dilakukan dalam satu pola.

Tujuannya, supaya ada konsistensi dan pengulangan pemberian aturan, disiplin, atau jadwal yang bisa diprediksi oleh anak.

“Mengapa penting, karena anak bisa memprediksi dan bisa mengenal kebiasaan, sehingga lebih mudah beradaptasi dan sistem regulasi cepat terbentuk,” jelas Astrid.

Baca: Tips Mendidik Anak Tukang Bantah dari Psikolog

Menurut founder dari Pion Clinician ini, bila anak mudah beradaptasi dengan sistem regulasi yang diterapkan dalam keluarga, maka nantinya anak akan lebih mudah mengontrol diri.

Padahal, kontrol diri sendiri penting dimiliki oleh anak, agar di masa depan anak bisa menentukan keputusan.

Astrid menjelaskan, perbedaan pola asuh yang tak disadari seperti misalnya cara mengasuh orang tua yang tegas dan pengasuh yang tidak tegas.

Baca: Salah Pola Asuh Bisa Sebabkan Anak Jadi Antisosial

Dari perbedaan pola itu saja bisa membuat anak bingung, dan bisa membuat anak susah kontrol diri, terutama ketika tidak bersama orangtua.

“Bila selang-seling pengasuhan lalu penjadwalan berubah, anak jadi bingung,” jelasnya.

Penjadwalan berubah berarti juga jam kebiasaan juga berubah.

Kemudian, bisa mempengaruhi tingkah laku dan bisa menjalar kemana-mana.

Baca: Sedikit-sedikit Melarang, Apa Dampak Orangtua yang Overprotektif pada Anak?

Ditambah lagi bila ada perbedaan pola asuh yang diterima anak, kelamaan anak akan sadar dan bisa bersikap dan memberi respons yang berbeda-beda antara ke orang tua dan pengasuh.

“Anak bisa memberi respon, tergantung pada pola pengasuhannya,” tutup Astrid.