Sebagai makanan pokok sebagian masyarakat kita, beras menjadi bahan utama untuk ditanak menjadi nasi.
Namun, sifat beras yang mudah menghisap air yang terkandung dalam udara, memerlukan tempat penyimpanan yang baik.
Agar beras tetap dalam kualitas bagus, sebaiknya kita menyimpan beras di tempat yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin (lembap).
Dengan cara ini beras tidak mudah apek dan rasanya terhindar menjadi hambar.
(Baca: 3 Cara Kenali Perbedaan Beras Asli dan Beras Plastik)
Lalu hal lain yang juga harus diperhatikan adalah takaran air dalam menanak nasi.
Sebab jumlah air yang digunakan bergantung pada jumlah beras yang akan dimasak.
(Baca: Resep Masak Nasi Goreng Cumi Hijau yang Super Enak! )
Nah, agar nasi tak menjadi keras atau justru terlalu lembek, ikuti yuk panduan takaran air yang disarankan berikut ini:
1. Beras putih, bulir panjang: 1¾ cangkir air per 1 cangkir beras (420 ml air per 240 ml beras).
2. Beras putih, bulir sedang: 1½ cangkir air per 1 cangkir beras (360 ml air per 240 ml beras).
3. Beras putih, bulir pendek: 1¼ cangkir air per 1 cangkir beras (300 ml air per 240 ml beras).
4. Beras merah, bulir panjang: 2¼ cangkir air per 1 cangkir beras (520 ml air per 240 ml beras).
5. Basmati atau Jasmine: Air yang dibutuhkan lebih sedikit karena nasi yang diinginkan bertekstur lebih keras.
Gunakan tidak lebih dari 1½ cangkir air per 1 cangkir beras.
(Baca: Yuk, Mengenal 7 Jenis Beras, Manfaat, dan Cara Memasaknya)