Mual muntah dialami oleh kurang lebih 80 persen ibu hamil.
Gejala ini normal akibat perubahan hormonal yaitu meningkatnya hormone b-hcG dan progesterone yang terjadi pada tubuh seorang ibu hamil.
Mual-muntah pada kehamilan (Emesis gravidarum) normalnya akan berkurang atau menghilang sama sekali setelah usia kehamilan melewati 12-14 minggu.
(Baca: Rambut Rontok Saat Hamil? Wajar Kok, Ini Cara Mengatasinya)
“Bila setelah melewati trimester 1, namun Ibu masih tetap mengeluhkan mual-muntah, harus dipikirkan penyebab lain terkait dengan gangguan sistem pencernaan dan lain-lain," kata dr. Novan Satya Pamungkas, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Brawijaya Women & Children Hospital.
"Seperti ulkus peptikum, kolesistitis (batu empedu), gastroenteritis, hepatitis, pankreatitis, infeksi saluran kemih, dan penyakit sindroma metabolic lain."
(Baca: Cukup Asupan Vitamin D Saat Hamil, Cegah Bayi Autis)
Pada kondisi tertentu emesis gravidarum dapat menjadi lebih berat, hingga menurunkan 5 persen berat badan ibu hamil dibandingkan berat badan awal.
Kondisi ini disebut sebagai hyperemesis gravidarum (HEG).
Seringkali kondisi HEG disertai dengan tanda dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh.
Bila tidak segera mendapatkan pertolongan, maka dapat membahayakan kondisi ibu dan janin yang dikandungnya.
(Baca: Jika Tak Nyaman Berhubungan Seks Saat Hamil, Lakukan Cara Ini untuk Bahagiakan Suami)