Duh! Mual Muntah Hebat Saat Hamil Membahayakan Kondisi Ibu dan Janin

By Ade Ryani HMK, Jumat, 16 Juni 2017 | 01:30 WIB
Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Anti Mual? Ini Risikonya (Ade Ryani HMK)

Mual muntah dialami oleh kurang lebih 80 persen ibu hamil.

Gejala ini normal akibat perubahan hormonal yaitu meningkatnya hormone b-hcG dan progesterone yang terjadi pada tubuh seorang ibu hamil.

Mual-muntah pada kehamilan (Emesis gravidarum) normalnya akan berkurang atau menghilang sama sekali setelah usia kehamilan melewati 12-14 minggu.

(Baca: Rambut Rontok Saat Hamil? Wajar Kok, Ini Cara Mengatasinya)

“Bila setelah melewati trimester 1, namun Ibu masih tetap mengeluhkan mual-muntah, harus dipikirkan penyebab lain terkait dengan gangguan sistem pencernaan dan lain-lain," kata dr. Novan Satya Pamungkas,  SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Brawijaya Women & Children Hospital.

"Seperti ulkus peptikum, kolesistitis (batu empedu), gastroenteritis, hepatitis, pankreatitis, infeksi saluran kemih, dan penyakit sindroma metabolic lain."

(Baca: Cukup Asupan Vitamin D Saat Hamil, Cegah Bayi Autis)

Pada kondisi tertentu emesis gravidarum dapat menjadi lebih berat, hingga menurunkan 5 persen berat badan ibu hamil dibandingkan berat badan awal.

Kondisi ini disebut sebagai hyperemesis gravidarum (HEG).

Seringkali kondisi HEG disertai dengan tanda dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh.

Bila tidak segera mendapatkan pertolongan, maka dapat membahayakan kondisi ibu dan janin yang dikandungnya.

(Baca: Jika Tak Nyaman Berhubungan Seks Saat Hamil, Lakukan Cara Ini untuk Bahagiakan Suami)

Untuk mengurangi gejala, Ibu dapat melakukan perubahan pada gaya hidup sehari-harinya.

Seperti mencegah memakan makanan yang merangsang pencernaan (terlalu pedas, berbumbu, bersantan), makan dengan porsi yang lebih kecil, namun lebih sering (biasakan untuk mengemil di antara 3 porsi makan besar),  menyantap makanan yang mudah diserap oleh tubuh (rendah lemak).

Bila dengan cara-cara di atas masih tetap mengeluh mual-muntah, maka dokter akan memberikan terapi dengan obat-obatan yang tentunya aman untuk ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

(Baca: Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Anti Mual? Hati-hati, Ini Risikonya)

Obat lini pertama untuk mual-muntah pada kehamilan adalah vitamin B6.

Sedangkan obat tradisional yang sudah teruji khasiatnya untuk mengatasi mual-muntah pada kehamilan adalah jahe.

Bila Ibu hamil sudah jatuh ke dalam kondisi HEG maka harus dilakukan perawatan inap di RS untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga status nutrisi Ibu hamil agar tetap baik sehingga kehamilannya pun dapat terus dijaga keberlangsungannya.

Obat-obatan pun akan diberikan melalui akses intravena (infus) karena biasanya sudah tidak memungkinkan lagi untuk memberi asupan melalui jalur oral.