Apakah kalimat seperti,”Rumahku sangat berantakan, kenapa aku selalu saja mengacaukannya?” atau “Aku melupakan jani dengan dokter, betapa bodohnya aku!” sering kita katakan dalam hati?
Rasa bersalah dan menyesal merupakan perasaan yang umum kita miliki.
Perempuan, secara umum, memiliki kecenderungan untuk merasa bersalah, seperti yang disebutkan dalam sebuah penelitian.
(Baca: 4 Cara Apresiasi Diri Tanpa Rasa Bersalah)
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 dan dipublikasikan dalam Spanish Journal of Psychology melakukan riset pada 3 kelompok umur mulai dari remaja, pemuda, dan dewasa tentang situasi yang paling memicu perasaan bersalah.
Para peneliti menemukan bahwa perasaan bersalah cenderung dimiliki oleh para perempuan dari ketiga kelompok umur tersebut, dengan angka terbanyak pada perempuan usia 50 hingga 60 tahun.
Sebenarnya, apa yang membuat kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri dialami oleh kebanyakan perempuan?
Jawabannya adalah pada kehidupan sosial dan lingkungan sekitar seorang individu, yang terbiasa untuk sebisa mungkin tak menyakiti perasaan orang lain, dan menjaga hubungan serta peduli pada orang lain.
(Baca: Mana Yang Lebih Rentan Stres, Ibu Bekerja Atau Ibu Rumah Tangga?)
Pada kebanyakan keluarga, seorang perempuan akan lebih bertanggungjawab untuk menjaga hubungan dengan keluarga atau kolega, memperhatikan jadwal dan kebiasaan dalam keluarga, serta menjaga fungsi peralatan rumah tangga secara efektif.
Perasaan menyalahkan diri sendiri bisa menyehatkan, namun juga bisa membahayakan kesehatan kita.
Bisa menyehatkan, apabila perasaan itu bisa membuat kita melakukan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai bagi orang lain.