Gaji Rekan Kerja Lebih Tinggi Padahal Jabatan Sama? Lakukan 5 Cara Ini, Nomor 3 Bikin Gaji Kita Naik

By Dionysia Mayang, Rabu, 2 Agustus 2017 | 06:54 WIB
Gaji Rekan Kerja Lebih Tinggi Padahal Jabatan Sama? Lakukan 5 Cara Ini, Nomor 3 Bikin Gaji Kita Naik (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Tak semua perusahaan akan terbuka mengenai gaji karyawannya, bahkan kita dengan rekan kerja kita pun juga tentu sungkan untuk membahas gaji masing-masing.

Namun beda cerita bila kita tahu ternyata gaji rekan kita ternyata lebih besar padahal pekerjaan dan jabatan sama, tentu kita akan mempertanyakannya.

Menurut para konsultan karir, bila kita dibayar lebih rendah daripada rekan lain yang setingkat, maka kita bisa mempertanyakan hal itu.

“Mengetahui bahwa orang lain yang melakukan pekerjaan sama dalam jabatan setara memperoleh gaji lebih besar bisa membuat seorang karyawan patah semangat. Oleh karenanya orang bisa memperjuangkan apa yang layak dia peroleh,” kata Vicki Salemi, konsultan karir di Monster.com.

(Baca juga : Jangan Mudah Tergiur Kamera Canggih, Ini Kata Blogger Tentang Cara Bikin Foto Instagram-able)

Meski demikian, kadang-kadang masalahnya tidak sesederhana itu.

Kesalahan seorang pegawai seringkali terjadi sejak awal dia diterima bekerja, karena ia tidak menghargai dirinya sendiri dengan layak.

Situs pekerjaan online CareerBuilder mencatat bahwa 49 persen calon pegawai bahkan menerima begitu saja gaji yang ditawarkan tanpa berusaha bernegosiasi.

(Baca juga : Pasti Jadi Favorit Keluarga, Yuk Bikin Sate Taichan Keju yang Kekinian Ini)

Lalu bila semua sudah terlanjur terjadi, apa yang mesti dilakukan untuk memperbaikinya? Berikut saran dari beberapa konsultan karir bila gaji kita ternyata lebih kecil dari rekan dengan posisi sama:

Jangan Musuhi Rekan Kerja

Wajar bila kita kecewa atau marah, namun jangan musuhi rekan kerja yang digaji lebih tinggi.

Itu bukan salah mereka, dan tindakan yang ceroboh justru bisa berdampak buruk bagi karir kita. Menjadi emosional juga akan membuat kita tidak nyaman bekerja dalam satu tim bersama mereka.

“Lebih baik mulai cari sebabnya, sembari membandingkan kualitas kita dengan orang lain, tanpa perlu mengungkap keburukan atau kekurangan mereka secara terbuka. Data-data dan argumen yang terkumpul nantinya bisa dipakai untuk meminta kenaikan gaji,” kata Salemi.

(Baca juga : Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas, Ini 5 Fakta yang Harus Dipahami Agar Tak Membahayakan Nyawa)

Lakukan Riset

Carilah kisaran gaji yang layak untuk jenis pekerjaan kita dengan mempertimbangkan lokasi, pengalaman, tingkat pendidikan, dan jabatan. Riset itu bisa dilakukan melalui berbagai situs yang menjabarkan tentang rentang gaji pekerjaan tertentu, atau bisa ditanyakan sambil ngobrol dengan karyawan di perusahaan sama atau berbeda.

“Cari tahu nilai kita. Bandingkan apakah kita memang patut mendapat bayaran lebih, atau yang kita terima sudah sepadan dengan pekerjaannya,” saran Salemi.

Di sini kita juga harus mengetahui apakah rekan yang digaji lebih besar itu lebih berkualitas, misalnya mereka mungkin memiliki ijazah lain, kemampuan lain seperti bahasa asing atau pemasaran, pengalaman di perusahaan lain yang menjadi kompetitor, atau punya keahlian khusus yang dibutuhkan perusahaan.

Bila tidak, maka cukup adil untuk menanyakan perbedaan itu pada atasan.

(Baca juga : Terlambat Sarapan? Ganjal Lapar dengan Roti Gulung Keju Sarikaya Panggang Ini, yuk!)

Bicarakan dengan Atasan

Sebelum melangkah menemui atasan, kita harus bisa membuktikan bahwa kita berharga bagi perusahaan dan memiliki catatan karir yang baik. Selain itu, tentukanlah harga yang layak untuk kita dan sampaikan pada atasan tanpa ada kesan memaksa.

“Lakukan pembicaraan tanpa menghakimi atau mengeluarkan tuntutan dan ancaman.  Sampaikan bahwa rekan kerja mendapat gaji lebih besar padahal mengerjakan hal yang sama. Lalu biarkan atasan memberi penjelasan.”

Bila atasan menanyakan bagaimana kita tahu besarnya gaji orang lain, lebih baik tidak menyebut nama jika memungkinkan.

Sampaikan saja bahwa harga pegawai dengan jabatan seperti kita ada di kisaran sekian. Fokuslah pada manfaat apa yang bisa kita berikan pada perusahaan.

Jika atasan kemudian beralasan bahwa rekan kita memiliki pengalaman atau kemampuan lebih, kita bisa menawarkan diri untuk mengerjakan tugas yang lebih menantang untuk membuktikan bahwa kita layak mendapat kenaikan gaji.

(Baca juga : Jangan Larang Anak untuk Bergerak, Orangtua Malah Harus Bersyukur Punya Anak yang Tak Bisa Diam)

Tentukan Batas Waktu

Andai akhirnya atasan menjanjikan kenaikan gaji, namun tidak ada tindak lanjut, atau perusahaan tidak mampu memberi gaji lebih, maka sudah waktunya mencari kesempatan di tempat lain.

Namun kita harus memastikan lebih dahulu berapa nilai kita di bursa pekerjaan. 

(Baca juga : Ini 4 Cara Mengatakan "Tidak" pada Anak)

Ambil Keputusan

Pada kenyataannya, kita mungkin tidak akan mendapatkan kenaikan gaji secara drastis kecuali kita mendapat promosi.

Bila kita tidak bisa menegosiasikan kenaikan itu, cobalah meminta kompensasi dalam bentuk lain, misalnya bonus, tambahan kerja lembur, tunjangan transportasi atau komunikasi, atau hal lainnya.

“Jika hal itu juga gagal dan merasa kemampuan kurang dihargai, maka carilah perusahaan (lain) yang bisa menghargai kita,” kata Salemi.(*)

(Wisnubrata/Kompas.com)