2. Mitos: Jadwal vaksin yang diberikan dokter terlalu berlebihan banyaknya untuk anak-anak.
Vaksin adalah tantangan sepele jika dibandingkan apa yang dihadapi anak-anak setiap hari.
Udara dan lingkungan sekitar anak-anak mengandung bakteri, mikroba dan virus dalam jumlah yang sangat banyak.
Anak-anak terpapar olehnya dan kebanyakan mereka baik-baik saja, kata Paul Offit, Kepala Divisi Penyakit Infeksi dari Rumah Sakit Anak Philadelphia.
(Baca juga : Wow, Ternyata Begini Cara Mudah Hilangkan Kerak pada Peralatan Masak)
Para pakar imunologi di University of California, San Diego, pernah mengadakan percobaan untuk melihat seberapa banyak tantangan imunologi yang bisa dihadapi oleh seseorang yang sehat dalam satu waktu.
Setelah mengevalusi berbagai senyawa dalam vaksin, termasuk bakteri protein, bakteri polisakarida dan berbagai virus, mereka menemukan bahwa anak-anak dapat dengan aman merespon sebanyak 100.000 vaksin dalam dosis terukur, sekaligus.
CDC merekomendasikan anak-anak mendapat hanya 14 jenis vaksin dalam waktu dua tahun.
(Baca juga : Ternyata Foto Instagram Gaya Begini Merupakan Tanda Depresi, Loh!)
3. Mitos: Vaksin MMR menyebabkan autis.
Mitos ini dimulai tahun 1998 oleh studi tim Dr. Andrew Wakefield dan dipublikasikan dalam jurnal The Lancet.
Studi tersebut mengevaluasi 12 anak, delapan di antaranya dikatakan oleh orangtua masing-masing, mendapat gangguan perilaku setelah vaksin MMR.