Kabarnya, uang panaik Rp 17 juta tersebut sebenarnya adalah uang Syarifah, bukan murni dari Rahmat.
Jadi ceritanya, Syarifah menjual sepeda motornya seharga Rp 17,5 juta, lalu uang hasil penjualan dipinjamkan ke calon suaminya agar prosesi pernikahan bisa berjalan.
Saat itu, Rahmat mengaku tak punya uang. Syamsudar dan Amri pun sepakat, termasuk ketika Rahmat menawarkan nikah siri saja dulu.
Meski sudah ada yang curiga pada suara lembut Rahmat saat ijab kabul, tapi proses terus berlanjut.
Pesta pernikahan itu pun berlangsung mewah untuk ukuran warga di Erelebu. Pakaian dan aksesoris pengantin ditambah pelaminan Jepara senilai Rp 8-10 juta.
Usai tertangkap basah, Rahmat pun diserahkan keluarga Syarifah beserta warga setempat ke Polsek Bontobahari.
Belum juga diadili, Rahmat berhasil lolos dan meninggalkan Bontobahari usai dari kantor polisi.
"Sekarang ini kami sudah tangani, Syarifah mengaku ditipu oleh Rahmat Yani, kedua dia memalsukan identitas KTP di Makassar, ketiga menipu orang-orang di sini," kata Kapolsek Bontobahari, Umar Siatta, kemarin. (*)
Samsul Bahri/makassar.tribunnews.com
Artikel ini pernah tayang di Tribun Timur dengan judul, "Saat Rahmat Terpergok Pakai Kelamin Palsu, Motor dan Uang Melayang, Keperawanan Syarifah Terenggut."