Bagus Buat Diet, Ternyata Makanan Pedas Juga Bermanfat untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi Loh, Ini Faktanya!

By Amanda Hanaria, Rabu, 1 November 2017 | 13:30 WIB
Setelah olahraga sebaiknya pilah-pilih makanan yang Anda konsumsi. Salah satunya, jangan pilih makanan pedas. (Amanda Hanaria)

NOVA.id - Baru-baru ini para peneliti membuat sebuah penemuan soal manfaat makanan pedas untuk menurunkan tekanan darah seseorang.

Studi korelasi antara makanan pedas dengan tekanan darah seseorang ini dilakukan oleh Third Military University di Chongqing, Tiongkok.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, mereka mengungkapkan bahwa penikmat makanan pedas cenderung makan lebih sedikit garam sehingga memiliki tekanan darah rendah dibandingkan dengan orang yang kurang makan makanan pedas.

Baca juga: Kelanjutan Kasus Ayah Perkosa Anak Kandung di Kupang, Ternyata Aksi Cabulnya Direkam di Handphone

"Makanan pedas memodifikasi selera garam seseorang di otak. Menikmati makanan pedas akan secara signifikan mengurangi preferensi seseorang akan garam," kata Dr Zhiming Zhu, peneliti dari Third Military University di Chongqing, China, yang melakukan studi tersebut.

Dalam studi yang dilakukannya, Zhu merekrut sekitar 600 orang dewasa untuk mengonsumsi lebih banyak makanan pedas.

Partisipan penelitian kemudian dibagi menjadi tiga kelompok: rendah, menengah dan tinggi.

Pembagian ini berdasarkan tingkat preferensi mereka dalam menolerir larutan yang mengandung capsaicin, senyawa penghasil rasa pedas yang ditemukan pada cabai.

Hasilnya menunjukkan bahwa semakin seseorang menikmati rasa pedas, semakin sensitif pula lidahnya terhadap rasa asin.

Baca juga: Selain Song Song Couple, Ini Dia 5 Pasangan Seleb Korea yang Diharapkan Segera Naik Pelaminan

Akibatnya, selera makan untuk sesuatu yang terlalu asin pun ikut menurun.

Hal ini mungkin menjawab mengapa pecinta pedas cenderung mengkonsumsi lebih sedikit garam serta memiliki tekanan darah rendah dibandingkan orang yang tidak menyukai rasa pedas.

Selanjutnya, untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana seseorang bereaksi terhadap rasa pedas dan asin, para peneliti melakukan pemindaian otak pada partisipan saat mereka mencicipi kedua rasa tersebut.

Para peneliti memusatkan perhatian mereka pada dua daerah otak, insula dan orbitofrontal cortex, yang memiliki respons terhadap rasa asin.

Baca juga: Wajar Saja Lipstik Tak Awet, Inilah 5 Kesalahan yang Sering Kita Lakukan Saat Memakai Lipstik

Ternyata, daerah otak yang dirangsang oleh garam dan pedas tumpang tindih. Rasa pedas juga meningkatkan aktivitas otak di area yang diaktifkan oleh garam.

"Makanan pedas dapat menipu otak seseorang, seolah-olah mereka sedang merasakan makanan asin. Kepedasan membuat seseorang merasakan tingkat asin yang lebih tinggi, bahkan saat jumlah garam yang dikonsumsi dikurangi," terang Zhu.

Oleh karena itu, Zhu pun berpendapat bahwa jika seseorang bisa menolerir rasa pedas, maka meningkatkan jumlah konsumsi rasa pedas yang terdapat pada cabai atau bumbu lainnya justru akan memiliki manfaat kesehatan yang baik.

Baca juga: Sambut Akhir Tahun, Inilah Tips Liburan Seru dan Nyaman Bersama Keluarga

Meski begitu, Zhu tidak menyangkal bahwa temuan yang dipublikasikannya dalam jurnal Hypertension, Selasa (31/10) ini masih perlu disempurnakan lagi.

Menurut dia, penelitian ini masih terbatas karena dilakukan pada populasi yang terbatas saja sehingga belum diketahui apakah akan ditemukan hasil yang serupa pada populasi lainnya.

Selain itu, penelitian ini belum dikomparasikan dengan rempah lainnya, dan hanya melihat dampak capsaicin terhadap preferensi garam dan bukan jenis rempah lainnya. (*)

Monika Novena/Kompas.com Sumber: LiveScience