(Baca juga: Tiang Listrik Masih Jadi Trending Topic, Deddy Corbuzier Unggah Parodi-nya di Youtube)
Dikatakan oleh seorang direktur di Pusat Hipertensi dan Penyakit Metabolik di Rumah Sakit Daping di Chongqing, Cina bahwa saat menikmati makanan pedas ternyata meningkatkan sensitivitas rasa asin di otak.
Saat para peneliti tersebut menggunakan pemindaian pencitraan otak untk memeriksa dua wilayah pada otak peserta penelitian, mereka melihat adanya peningkatan aktivitas karena makanan pedas di bagian otak yang menerima rangsangan makanan asin.
“Makanan pedas meningkatkan aktivitas di daerah yang diransang oleh garam,” ungkap Dr. Zhu.
(Baca juga : Si Kecil Kegemukan? Yuk Ajak Berdiet Tanpa Harus Menyiksanya, Begini Caranya)
Selain itu Dr Zhu bersama timnya juga berpendapat jika aktivitas yang meningkatkan ini dapat membuat seseorang akan lebih peka terhadap rasa garam sehingga menikmati makanan yang kurang asin bisa sama enaknya.
Meski begitu tentu harus diketahui jika garam juga sangat berguna bagi kesehatan.
Karena tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri dan membutuhkannya agar organ tubuh berfungsi dengan baik.
(Baca juga: Bayi Abhi Tutup Usia Karena Pneumonia, Ini Cara Pencegahannya)
Meski berguna , garam harus dikonsumsi sesuai dengan takaran.
Karena kelebihan garam akan berakibat buruk untuk kesehatan.
Namun faktanya masih banyak orang yang mengonsumsi garam jauh lebih banyak daripada yang disarankan oleh American Heart Association (AHA) yang merekomendasikan 2.400 miligram garam setiap harinya.