"Bilik asmara itu sudah dibongkar sekitar lima sampai enam bulan yang lalu. Penyebabnya, beredar foto di media mengenai laki-laki perempuan sedang berhubungan badan di dalam bilik asmara itu," ujar napi yang meminta namanya dirahasiakan. Pembongkaran bilik asmara dilakukan pihak rutan.
Menurut dia, kamar penyaluran biologis tersebut sempat disewakan kepada para narapidana yang ingin memadu kasih bersama suami/istri di dalam tahanan.
Bukan hanya kamar bercinta, saluran telekomunikasi pun disediakan pihak rutan. Napi atau tahanan diperbolehkan berkomunikasi dengan keluarga di rumah.
Ruang biologis atau bilik asmara yang digunakan narapidana di Rutan Klas IA Tanjunggusta, sejak sekitar lima atau enam bulan lalu telah dibongkar.
* Soal Bilik Asmara, Sefti Sanustika Mengaku Mewakili Para Istri Napi
Penyebab pembongkaran bilik asmara karena pada saat itu beredar foto laki-laki dan perempuan sedang bersetubuh di media.
Dampaknya, Rutan Tanjunggusta memutuskan untuk membongkar bilik asmara. Sejak pembongkaran dilakukan, beredar kabar rutan kini menyediakan ruang pegawai bagi pasangan suami istri yang ingin memadu kasih.
Kepala Rutan Klas IA Tanjunggusta, Maju Amintas Siburian membantah kabar tersebut. Sepengetahuan Maju, tidak pernah memergoki bawahannya yang menyewakan ruangan untuk dipakai bercinta oleh suami-istri dari kalangan narapidana atau tahanan.
"Jadi kalau ada yang melakukan hal itu, mohon maaf, bukan manusia lagi itu namanya. Kalau tetap melakukan, perlu dipertanyakan ke dokter, normal atau tidaknya. Masa dia mau mempertontonkan aibnya," kata Maju.
Cara menyiasatinya sambung, ruang pegawai di rutan kini dipasang menggunakan kaca yang transparan, sehingga mampu mencegah jika hal tersebut terjadi.
"Kalau hanya sebatas pegang tangan dan cium pipi, itu normal, namanya juga istrinya. Saya yakinkan ramai-ramai kita buktikan, tidak ada yang menggunakan ruang pegawai."
"Sekarang ruang pegawai sudah kami buat berkaca transparan. Tidak ada ruang pegawai yang tertutup dan tidak terlihat," ujarnya.