(Baca juga: Ternyata Inilah 4 Hal yang Bisa Membuat Bercinta Semakin Menyenangkan dan Tak Terlupa)
Lima hari kemudian, dia menjelaskan bahwa dia merasa sangat bersemangat dan fokus.
Namun pada hari ke 28 ia justru tidak memiliki tenaga untuk bangun dari tempat tidur pada pagi hari dan memutuskan untuk menyerah.
Diet ini bukan sesuatu yang dianjurkan oleh para ahli.
Pekerja sosial klinis, Joanne Labier mengatakan kepada New York Post jika diet tersebut sebenarnya merupakan bentuk makan yang tidak teratur.
(Baca juga: Wow! Kalahkan Raisa dan Chelsea Islan, Natasha Wilona Masuk Daftar 100 Wajah Tercantik di Dunia)
"Ada banyak hal buruk tentang 'diet' ini," kata ahli diet Jo Travers.
"Untuk permulaan hampir tidak ada vitamin dan mineral," kata penulis The Low-Fad Diet kepada The Independent.
"Kebanyakan vitamin larut dalam air dan tidak bisa disimpan sehingga Anda membutuhkannya secara teratur sepanjang hari. Lalu tidak ada protein, yang berarti tubuh harus memecah otot agar bisa mendaur ulang asam amino ke dalam hormon dan enzim agar tetap hidup.
"Anda pada dasarnya kelaparan sendiri dan itu datang dengan risiko kesehatan yang besar." jelasnya.
(Baca juga: Wajib Tahu! Ini Dia Daftar Negara dengan Upah Lebih Tinggi dari Amerika Serikat)
Travers menambahkan bahwa masalah utama dengan diet adalah bahwa hal itu disebut sebagai 'pembersihan' di media sosial.