Bingung Cara Bikin Kue Keranjang? Ini Dia Cara Membuat Kue Keranjang dari Ahlinya

By Healza Kurnia, Jumat, 16 Februari 2018 | 04:00 WIB
Kue keranjang (Healza Kurnia Hendiastutjik)

NOVA.id - Salah satu serba serbi yang selalu identik dengan perayaan imlek adalah kue keranjang.

Tak hanya masyarakat Tionghoa, beberapa daerah yang juga ikut menyeamarakkan kemeriahan Imlek juga banyak yang menjajakan kue keranjang ini.

Penganan yang dalam dialek Tiociu Pontianak disebut Thiam Kwe atau Thiam Pan dalam dialek Khek Singkawang ini memang hanya muncul saat Imlek saja.

Baca juga: Tak Perlu Operasi, Ini Cara Alami Menghilangkan Tahi Lalat, Mau Coba?

Dilansir dari Kompas.com, Thiam artinya manis, sedangkan Kwe atau Pan artinya kue.

Menjelang perayaan Imlek, kue ini turut membanjiri pasaran.

Tak lengkap rasanya merayakan Imlek tanpa penganan yang berbahan dasar ketan dan gula ini.

Kompas.com mencoba melihat langsung proses pembuatan kue keranjang ini di salah satu tempat produksi rumahan milik Tan Joe Lie alias Ali (56) di Pontianak, Kalimantan Barat.

Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati

Usaha pembuatan kue keranjang milik Ali yang terletak di Jalan Veteran Gang Syukur 3 ini merupakan warisan turun-temurun keluarga yang dilakoni sejak 40 tahun yang lalu.

"Kue keranjang ini tradisi dari nenek moyang kita dulu, setiap tahun merayakan imlek selalu ada kue ini. Kue ini kan rasanya manis, jadi harapannya di tahun baru selalu mendapatkan yang manis-manis," ujar Ali, Kamis (8/2).

Tiga minggu sebelum perayaan imlek, Ali sudah mulai memproduksi kue ini.

Segala peralatan yang tersimpan sejak imlek tahun yang lalu dikeluarkan dan dibersihkan kembali.

Baca juga: Wajib Disimak, Inilah Kabar Terbaru Persiapan Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle, Sudah Sampai di Tahap Ini!

Hampir setiap hari Ali memproduksi sedikitnya 200 kilogram kue keranjang.

Proses pembuatannya, menurut Ali gampang-gampang susah.

Terlihat gampang, tapi sebenarnya susah dan butuh ketelitian dimulai dari pemilihan bahan baku ketan.

"Kalau ketannya agak kurang baik, hasilnya juga tidak memuaskan. Makanya hati-hati sekali waktu kita memilih ketan, mana yang bagus dan tidak," katanya.

Baca juga: Gigi Sering Bermasalah? Yuk Hindari dengan Melakukan Cara Ampuh Ini

Ketan pilihan tersebut kemudian dicuci bersih dan ditiriskan, sebelum digiling yang menghasilkan tepung cair.

Selanjutnya tepung tersebut dikurangi kadar airnya dengan alat pres dan mulai diadon dengan gula pasir. 

Setelah adonan tercampur, kemudian dimasukkan ke dalam wadah kaleng yang dilapisi plastik dan siap untuk dikukus selama kurang lebih 14 jam sampai benar-benar jadi dan berwarna kemerahan.

Ali mengaku memiliki resep rahasia keluarga yang diwariskan dan masih dipertahankan hingga saat ini untuk tetap menjaga kualitas dan rasa.

Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya

Dalam proses produksinya pun, Ali hanya melibatkan pihak keluarganya saja.

Untuk membuatnya pun tak sembarangan dan memiliki pantangan.

Misalnya, perempuan yang sedang haid ataupun baru saja habis melayat orang meninggal tidak boleh ikut membantu mengerjakan kue ini, karena diyakini kue tersebut tidak akan jadi sempurna.

"Pasti kue nya tidak masak, hasilnya putih semua tidak akan berwarna merah. Atau kue nya menjadi cair semua, tidak akan beku walau di kukus berhari-hari," katanya.(*)

Yohanes Kurnia Irawan / Kompas.com