Pasti Banyak yang Setuju, Inilah 7 Alasan Mengapa Nyamuk Sering Menggigit Kita!

By Dionysia Mayang Rintani, Rabu, 21 Februari 2018 | 05:30 WIB
Wah, Ternyata Selama Ini Nyamuk Ikut Jalan-jalan Bersama Kita! (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Sering merasa digigit nyamuk lalu muncul bekas yang terasa sangat gatal?

Digigit nyamuk memang menyebalkan, dan terkadang teman di dekat kita sama sekali tak digigit.

Faktanya, penelitian telah membuktikan bahwa nyamuk memiliki preferensi ketika harus memilih orang-orang yang akan mereka sedot darahnya.

(Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati)

Dalam sebuah fitur oleh WebMD, Jerry Butler, PhD, profesor emeritus di University of Florida mengemukakan bahwa “satu dari 10 orang sangat menarik bagi nyamuk”.

Nyamuk tidak menghisap darah untuk makanan.

Nyatanya, hanya nyamuk betina yang menggigit orang karena mereka membutuhkan protein dari darah manusia untuk mengembangkan telur yang subur dan membuat lebih banyak bayi nyamuk.

(Baca juga: Potret Nenek dan Mama Sandra Dewi Sewaktu Muda Bikin Salah Fokus, Ternyata 3 Generasi Cantik Semua!)

Sekitar 85 persen kemungkinan kita digigit nyamuk disebabkan oleh genetika.

Lalu, mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap gigitan nyamuk daripada yang lain?

Ini dia sebabnya.

(Baca juga: Sempat Pasrah, Tak Disangka Mutmainnah Justru Dapat Semangat dari Orang Ini Saat Tertimbun Longsor)

Memiliki darah tipe O

Beberapa jenis darah memang lebih manis dari yang lain, secara metaforis.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang dengan darah Tipe O 83 persen lebih mungkin digigit nyamuk.

Sementara orang dengan darah Tipe A paling jarang menjadi mangsa nyamuk, sedangkan mereka yang memiliki darah Tipe B berada di tengah.

Selain itu, 85 persen orang menghasilkan sekresi yang menandakan jenis darah mereka, sehingga menjadi  mangsa nyamuk, terlepas dari golongan darahnya.

(Baca juga: Posisi Bercinta Tertentu Bikin Cepat Hamil? Ini Penjelasannya)

Memiliki ukuran tubuh yang besar

Ini berkaitan dengan tingkat metabolisme tubuh, atau jumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan dari tubuh karena akan membakar energi.

Nyamuk menggunakan CO2 sebagai alat utama mereka untuk mengidentifikasi target dan mereka bisa merasakan CO2 dari jarak hingga 50 meter.

Orang yang lebih besar cenderung menghembuskan napas lebih banyak dan mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida.

Itu sebabnya nyamuk lebih suka memilih orang dewasa daripada anak-anak.

Pria juga lebih cenderung jadi mangsa nyamuk dibandingkan wanita, pun orang gemuk atau kelebihan berat badan, karena ukuran tubuhnya lebih besar dan panasnya relatif.

(Baca juga: Cerita Korban Longsor Bandara Soetta, Inna: Kami Sudah Lihat Ada Retakan Sebelum Melintas)

Sedang hamil

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Afrika, wanita hamil dua kali lebih mungkin menarik jadi mangsa nyamuk dibandingkan mereka yang tidak hamil.

Ini karena wanita hamil mengeluarkan CO2 dalam jumlah lebih banyak.

Sebuah penelitian di tahun 2002 menemukan bahwa wanita pada tahap akhir kehamilan menghembuskan CO2 sebanyak 21 persen lebih banyak daripada wanita yang tidak hamil.

(Baca juga: Segera Ganti Produk Pelembap Jika Alami Tanda Ini pada Kulit Wajah)

Usai beraktivitas fisik

Nyamuk tertarik pada asam laktat, senyata yang diproduksi oleh tubuh setelah berkeringat, karena itu kita cenderung digigit nyamuk setelah berolahraga.

Tubuh juga mengalami kenaikan panas karena kenaikan tingkat metabolisme tubuh setelah aktivitas berat atau olahraga. Inilah yang membuat nyamuk senang pada mangsanya.

(Baca juga: Ternyata Ini Momen Awal Roro Fitria "Berkenalan" dengan Narkotika, Begini Penjelasan Kepolisian)

Baru saja minum bir atau segelas anggur

Minum alkohol juga meningkatkan tingkat metabolisme dan suhu tubuh, sehingga membuat tubuh kita menarik bagi nyamuk.

Mengenakan pakaian berwarna merah atau gelap

Selain baunya, nyamuk juga mengandalkan penglihatan untuk melihat mangsanya.

Merah membuat kita menjadi target utama, begitu pula warna gelap seperti hitam dan biru.

Dr. Jonathan Day, seorang ahli entomologi medis dan ahli nyamuk di University of Florida, menjelaskan, “Nyamuk memiliki masalah yang terbang dengan angin sedikit, karena itu mereka tetap berada di tanah, merka melihat dengan membandingkan siluet cakrawala dengan warna gelap yang menonjol.”

(Baca juga: Ternyata Perceraian Bisa Diramal Saat Resepsi Pernikahan, Simak 5 Kisah Berikut)

Elemen tertentu dari kimia tubuh benar-benar memanggil nyamuk

Orang yang menghasilkan kelebihan jumlah asam tertentu (misalnya asam laktat, asam urat) dan/atau memiliki konsentrasi steroid dan kolesterol yagn lebih tinggi pada permukaan kulit, cenderung menjadi mangsa nyamuk.

Ini tidak berarti bahwa nyamuk memangsa mereka yang memiliki kolesterol tinggi.

Sebaliknya, orang-orang yang secara alami melakukan metabolisme dan memproses kolesterol lebih cepat daripada yang lain, produk sampingannya tetap ada di permukaan kulit.

(Baca juga: Larang Bawa Anak ke Posyandu, Sang Istri Justru Diperlakukan Begini Oleh Suaminya, Tega!)

Penelitian yang dilakukan oleh London School of Hygiene & Tropical Medicine, menemukan yang jarang jadi mangsa nyamuk tampaknya memiliki aroma berbeda, dan seolah-olah menghasilkan obat anti nyamuk alami. (*)

(Artikel ini pernah tayang di laman Intisari dengan judul Orang yang Punya Ciri Berikut Ini Pasti Dicintai Nyamuk, Anda Termasuk?)