3. Konstipasi
Keri Gans, penulis The Small Change Diet, mengatakan bahwa karbohidrat adalah sumber makanan yang mengandung serat.
"Serat membantu mengendalikan kadar glukosa darah, dapat membantu menurunkan kolesterol, dan mengatur sistem transportasi di usus," ucapnya.
Dengan melewatkan konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian, kemungkinan kalian akan mengalami konstipasi.
Untuk menghindarinya, pastikan mengonsumsi buah berserat tinggi seperti raspberry, blackberry, blueberry, apel dan pir.
Sayuran seperti kacang, polong, lentil, gandum utuh dan sayuran seperti labu juga pilihan karbohidrat yang baik.
(Baca juga: Ayo Mengaku, Pasti 5 Hal Ini Ada di Pikiran Kita Saat Sedang Melakukan Gaya Bercinta Ini!)
4. Nafas tak sedap
Tanya Zuckerbrot mengatakan bahwa tubuh menghasilkan keton yang merupakan hasil dari pembakaran lemak saat kita melakukan diet rendah karbohidrat.
"Aseton, salah satu keton, menyebabkan bau nafas kalian berbau (asam)."
Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa bau nafas tak sedap karena aseton adalah indikator tepat yang menandakan rendahnya konsumsi karbohidrat," ucapnya.
(Baca juga: Duh! Lakukan Hal Ini Saat Pesawat Sedang Isi Bahan Bakar, Penumpang Citilink Diturunkan Paksa)
Lalu, bagaimana cara tepat untuk mengurangi mengonsumsi karbohidrat?
" Karbohidrat adalah suatu keharusan dan tidak boleh dihilangkan dari makanan," kata Keri Gans.
Tapi jika kita ingin menurunkan berat badan, kurangi konsumsi gula dan zat tepung sederhana.
Dengan kata lain, jauhkan diri dari makanan manis dan mengandung zat tepung - contohnya donat - dengan buah-buahan. (*)
(Kompas.com/ Ariska Puspita Anggraini)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Hal yang Terjadi Saat Kekurangan Karbohidrat")