NOVA.id- Sebagian orang akan mengurangi jumlah karbohidrat agar berat badannya berkurang.
Biasanya mengurangi karbohidrat banyak dianjurkan saat kita menjalani program diet.
Salah satu diet yang menganjurkannya yakni diet ketogenik.
Karena hal ini, kita selalu berpikir untuk menjauhkan diri dari makanan yang mengandung karbohidrat.
(Baca juga: Dengan Samsung Galaxy J Series, Jangan Pernah Bosan Lagi Sambil Menunggu di Mobil)
Namun sebelum ini kita lakukan, tentunya harus kita pahami terlebih dahulu dampak negatif yang akan terjadi pada tubuh saat mengurangi asupan karbohidrat.
Melansir Kompas.com, seorang ahli gizi bernama Karen Ansel mengatakan jika karbohidrat tidak hanya ada di dalam makanan seperti roti, pasta, dan buah.
Tapi karbohidrat juga terdapat pada makanan seperti kacang, selada, dan brokoli.
Buah dan sayuran merupakan karbohidrat terbaik untuk tubuh kita.
(Baca juga: Simak Kisah Sri Purwanti, Sukses Sulap Bahan yang Biasa Dipandang Sebelah Mata Jadi Panganan yang Mendunia)
Ini karena banyak vitamin, mineral, dan juga serat.
Jadi ketika kita berbicara tentang diet rendah karbohidrat, kita juga berbicara tentang pengurangan gula, biji-bijian seperti pasta, gandum utuh, dan zat tepung seperti beras merah dan quinoa.
Gandum utuh meningkatkan kadar gula darah dan insulin tanpa berlebihan, serta menjaga bakteri baik dalam tubuh kita.
Pakar diet Jackie Newgent juga mengatakan jika terlalu sedikit mengonsumsi karbohidrat, dapat mengurangi jumlah probiotik dan serat.
(Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga)
"Kebanyakan pria cenderung membutuhkan lebih sedikit probiotik - yang merupakan bahan bakar yang bermanfaat di usus," ucapnya.
Ansel juga menambahkan untuk mengurangi jumlah karbohidrat yang tepat, kita perlu menyadari bahwa kia masih memerlukan karbohidrat untuk energi, nutrisi, dan serat.
Jadi, kita harus mengonsumsi makanan dengan sumber karbohidrat rendah yang dikemas dengan nutrisi seperti sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
(Baca juga: Sedang Tren, Ini loh 5 Manfaat Lidah Buaya untuk Kecantikan Tubuh)
"Dan ingatlah bahwa yang kalian harus mengonsumsi karbohidrat setidaknya 20 gram sehari. Kurang dari itu akan menyebabkan tubuh kalian mengalami ketosis yang bisa membuatmu merasa mual, lemah dan umumnya kelelahan," ucapnya.
Ada beberapa hal yang akan terjadi ketika tubuh kekurangan karbohidrat.
(Baca juga: Tak Tahan dengan Jerawat yang Menempel di Punggung? Yuk, Coba Gunakan Ramuan Alami Ini)
1. Kelelahan
Ansel mengatakan bahwa karbohidrat juga berfungsi bagi otak dan dapat berperan sebagai energi pada otot saat kita berolahraga.
"Kita membakar hampir 500 kalori karbohidrat sehari, jadi jika kalian mengurangi asupan karbohidrat, itu akan membuat kita lemas," kata Ansel.
"Otak kalian bergantung pada karbohidrat untuk energi," kata Tanya Zuckerbrot, yang juga seorang pakar diet.
Tanpa karbohirat, menurut Tanya Zuckerbrot, otak akan menderita dan mengalami kerusakan.
Tentu ini akan membuat kita kesulitan, bahkan mungkin, kehilangan fokus di sepanjang hari.
Newgent menekankan pentingnya mengonsumsi karbohidrat saat hari-hari aktif untuk mendorong kerja otot, seperti sebelum atau sesudah berolahraga.
Sebenarnya, semakin lama kita berolahraga, kita membutuhkan lebih banyak karbohidrat karena peningkatan glikogen pada otot berkorelasi dengan kekuatan dan daya tahan tubuh.
(Baca juga: Ekonomis dan Praktis, Sarapan Orek Tahu yang Nikmat Ini, yuk!)
2. Mood tidak menentu dan mudah marah
Tanya Zuckerbrot menjelaskan bahwa tanpa karbohidrat yang cukup, gula darah akan turun.
Inilah yang membuat mood menjadi buruk.
"Karena karbohidrat sangat penting untuk produksi hormon serotonin yang mampu menyeimbangkan mood, kalian juga cenderung mudah tersinggung," tambah Ansel.
(Baca juga: Kematiannya Viral, Anjing Chester Akhirnya Mati Meski Sempat Dirawat di Klinik Hewan Ini)
3. Konstipasi
Keri Gans, penulis The Small Change Diet, mengatakan bahwa karbohidrat adalah sumber makanan yang mengandung serat.
"Serat membantu mengendalikan kadar glukosa darah, dapat membantu menurunkan kolesterol, dan mengatur sistem transportasi di usus," ucapnya.
Dengan melewatkan konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian, kemungkinan kalian akan mengalami konstipasi.
Untuk menghindarinya, pastikan mengonsumsi buah berserat tinggi seperti raspberry, blackberry, blueberry, apel dan pir.
Sayuran seperti kacang, polong, lentil, gandum utuh dan sayuran seperti labu juga pilihan karbohidrat yang baik.
(Baca juga: Ayo Mengaku, Pasti 5 Hal Ini Ada di Pikiran Kita Saat Sedang Melakukan Gaya Bercinta Ini!)
4. Nafas tak sedap
Tanya Zuckerbrot mengatakan bahwa tubuh menghasilkan keton yang merupakan hasil dari pembakaran lemak saat kita melakukan diet rendah karbohidrat.
"Aseton, salah satu keton, menyebabkan bau nafas kalian berbau (asam)."
Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa bau nafas tak sedap karena aseton adalah indikator tepat yang menandakan rendahnya konsumsi karbohidrat," ucapnya.
(Baca juga: Duh! Lakukan Hal Ini Saat Pesawat Sedang Isi Bahan Bakar, Penumpang Citilink Diturunkan Paksa)
Lalu, bagaimana cara tepat untuk mengurangi mengonsumsi karbohidrat?
" Karbohidrat adalah suatu keharusan dan tidak boleh dihilangkan dari makanan," kata Keri Gans.
Tapi jika kita ingin menurunkan berat badan, kurangi konsumsi gula dan zat tepung sederhana.
Dengan kata lain, jauhkan diri dari makanan manis dan mengandung zat tepung - contohnya donat - dengan buah-buahan. (*)
(Kompas.com/ Ariska Puspita Anggraini)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Hal yang Terjadi Saat Kekurangan Karbohidrat")