Wah, Ternyata Setiap Perempuan Pasti Pernah Mengalami Gangguan Saat Menstruasi! Kenali Penyebabnya Berikut

By Dionysia Mayang Rintani, Kamis, 8 Maret 2018 | 04:00 WIB
Bedanya Darah Haid Normal dengan yang Tidak? Ini Penjelasan Dokter! (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Menjelang masa menstruasi atau tepat ketika menstruasi, banyak perempuan yang mengalami nyeri.

Bahkan, tak jarang nyeri tersebut terasa sangat menyakitkan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Menstruasi sendiri adalah fase yang pasti akan dialami oleh setiap perempuan.

(Baca juga: Dengan Samsung Galaxy J Series, Jangan Pernah Bosan Lagi Sambil Menunggu di Mobil)

Siklus ini merupakan pertanda bahwa interaksi antara hormon dengan daerah kewanitaan berjalan normal.

Pada faktanya, lebih dari 50 persen perempuan di dunia setidaknya mengalami satu kali ganguan atau masalah menstruasi dalam masa reproduktifnya.

Ada beberapa penyebab utamanya, salah satunya adalah gangguan fisik yang dialami oleh 80 persen perempuan.

(Baca juga: Manfaatkan Buah Nanas Terbengkalai, Ade Patas Sukses Bikin Bisnisnya Menggurita)

Gangguan fisik ini ditandai dengan adanya jaringan abnormal yang menghalangi proses menstruasi, misalnya miom dalam rahim atau kista pada indung telur.

Kedua, adanya nyeri berlebih ketika menstruasi.

Nyeri berlebih tersebut tersebut disebut juga dengan dismenore.

(Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga)

Menurut dr. Dwi Priangga Sp.OG., dismenore bisa diatasi.

Dokter yang akrab disapa dengan dr. Angga ini menjelaskan, untuk menghadapi dismenore kita harus tahu terlebih dahulu apa pemicunya.

“Dismenore sendiri ada dua jenis, yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder,” jelasnya.

(Baca juga: Jangan Anggap Sepele! Gatal yang Muncul di Tubuh Tak Bisa Asal Digaruk, Simak Penjelasannya Ini)

Menurut dr. Angga, tanda dismenore primer adalah rasa nyeri dan sakit yang muncul menjelang dan saat mulai menstruasi.

“Solusinya, bisa dengan konsumsi analgesik atau obat hormonal,” jelas dr Angga yang juga praktik di BAMED Women’s Clinic ini.

Selain itu, direkomendasikan juga untuk diet atau olahraga teratur, meskipun memang belum konklusif.

(Baca juga: Tak Cuma Sehat, Air Kelapa Juga Bisa Atasi Kerusakan Rambut loh, Yuk Dicoba!)

Minum obat analgesik atau penghilang rasa sakit atau obat hormonal lain yang paling direkomendasikan, namun sebaiknya diminum satu atau dua hari sebelum estimasi menstruasi atau riwayat nyeri datang.

Kemudian untuk dismenore sekunder, dokter akan merekomendasikan penanganan sesuai dengan tingkat keparahannya.

Dismenore sekunder ini ditandai dengan munculnya nyeri yang intensitasnya muncul terus menerus hingga siklus haid berhenti.

(Baca juga: Sudah Gunakan Deodoran Tapi Bau Badan Masih Belum Hilang? Mungkin Ini Dia Penyebabnya)

“Dismenore sekunder bisa terjadi karena ada masalah seperti kista, endometriosis, atau tumor,” jelas dr. Angga.

Penanganannya tak cukup hanya dengan obat hormonal saja.

Untuk endometriosis, mungkin saja akan memerlukan tindakan yang lebih kolaboratif.

(Baca juga: Nafas Sering Tak Teratur Saat Berlari? Itu Tandanya Stamina Tubuh Menurun, Yuk Tingkatkan dengan Cara Ini!)

Kemudian, pemicu gangguan menstruasi ketiga adalah terjadi gangguan siklus karena tidak adanya ovulasi atau pemecahan sel telur.

Sebanyak 20 hingga 40 persen perempuan mengalami amenorea, atau kondisi di mana perempuan tak mengalami menstruasi dalam jangka panjang.(*)