Wah Obesitas Memicu Penyakit Diabetes, Yuk Turunkan Berat Badan dengan 5 Hal Ini!

By Winggi, Senin, 26 Maret 2018 | 08:30 WIB
Cara menurunkan berat badan bagi penderita obesitas (Winggi)

NOVA.id- Saat ini, penyakit yang rentan menyerang tubuh adalah obesitas.

Penyakit yang terjadi karena kelebihan berat badan ini disebut sebagai pintu masuk penyakit lain seperti salah satunya diabetes.

Mengutip dari buku Health First, hal ini terjadi karena lemak yang berada di dalam tubuh akan menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin (resistensi insulin).

Jika kita mengalami obesitas atau berat badan berlebih dan ingin terhindar dari penyakit diabetes ini, disarankan untuk mencari tahu faktor penyebab kegemukan yang dialami.

(Baca juga: Psst... Begini Kata Zodiak Minggu Ini Soal Peruntungan Kita)

Hal ini sangat diperlukan untuk menentukan cara menurunkan berat badan.

Tak cuma menghindar dari diabetes, tetapi juga beragam risiko penyakit lain seperti serangan jantung, darah tinggi, kolesterol, dan lainnya.

Dengan begitu, kita perlu menurunkan berat badan agar terhindar dari berbagai penyakit ini.

Berikut lima hal yang secara umum harus dilakukan bagi seseorang yang ingin menurunkan berat badan yang dikatakan oleh Dr.dr.Imam Subekti,Sp. PD-KEMD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes, RS Pondok Indah-Pondok Indah.

(Baca juga: Sering Digigit Nyamuk? Mungkin 7 Penyebab Ini Bisa Menjadi Alasan Kulit Kita Sering Digigit Nyamuk)

1. Mengatur pola makan

Perlu diketahui total kalori yang dibutuhkan untuk aktivitas harian, sehingga dapat ditentukan asupan yang diperlukan untuk terapi diet penurunan berat badan.

Penghitungan ini diharapkan dapat menurunkan kalori sebesar 500-1.000 kilo per hari.

(Baca juga: Ayo Mengaku, Pasti Belum Tahu 10 Manfaat Lidah Buaya Bagi Kulit Kita Ini, kan? Coba, yuk!)

2. Olahraga rutin

Aktivitas fisik dilakukan setidaknya tiga kali dalam satu minggu dengan durasi paling tidak 30 menit.

Durasi dapat dinaikkan menjadi 45 menit sementara sesi ditingkatkan menjadi lima kali dalam seminggu.

Aktivitas yang direkomedasikan yakni yang memiliki sifat aerobik seperti jalan ayau jogging, renang, bersepeda, atau senam.

(Baca juga: Duh! Berhenti Olahraga Bisa Memicu Gejala Depresi, Simak Penjelasan Ahlinya Ini)

3. Perubahan perilaku

Obesitas bukanlah kondisi yang terjadi tiba-tiba, melainkan dalam durasi yang panjang.

Dengan begitu, diperlukan komitmen secara terus-menerus untuk melakukan perubahan terhadap gaya hidup yang dijalani.

(Baca juga: Masih Sering Alami Susah Buang Air Besar, Mungkin Bisa Coba Ramuan Alami Ampuh Ini

4. Minum obat

Minum obat seringkali diperlukan bila program pengaturan makan atau diet dan aktivitas fisik belum berhasil mencapai target penurunan berat badan.

(Baca juga: Mau Rambut Cepat Panjang? Coba deh Makan Buah-Buahan Ini, Dijamin Efektif!)

5. Operasi

Jika cara pertama hingga keempat tidak berhasil, dapat dipertimbangkan (bila memenuhi syarat) untuk menjalani tindkan bedah bariatrik, yakni operasi pemotongan usus.

(Baca juga: Ternyata Penderita Kanker Bisa Kurangi Resiko Kematian dan Perpanjang Usia, loh, Begini Caranya!)

Selain dengan program penurunan berat badan, kita juga dianjurkan untuk wajib melakukan pemeriksaan rutin.

Disebutkan dalam buku Health First, jika diabetes merupakan penyakit yang 'tenang tapi menghanyutkan'.

Meski kadar gula meningkat, di masa awal seseorang tidak mengalami gejala tertentu.

(Baca juga: Kapan Kita Perlu Pakai Pasta Gigi Khusus? Inilah Jawabannya)

Hingga saat ini belum ada pengobatan yang bisa membuat seseorang yang sudah berada di fase diabetes menjadi kembali normal.

Sementara, jika diketahui pada fase pra-diabetes, dapat dikelola dan dikembalikan ke fase normal.

Deteksi di fase pre-diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan jangan menunggu hingga timbul gejala. (*)