Agar Tak Ngos-ngosan Saat Berlari, Inilah yang Perlu Kita Lakukan Saat Menambah Jarak Tempuh Lari

By Dionysia Mayang Rintani, Senin, 30 April 2018 | 12:45 WIB
Benarkah Lari Cepat Bikin Kita Lebih Gampang Kurus? Simak Penjelasannya Berikut (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Bagi yang mau memulai olahraga lari, tantangan yang biasanya ditemui adalah jarak lari.

Tenang, ada beberapa strategi yang bisa kita lakukan agar bisa lari lebih jauh dan tetap menyenangkan.

Namun ingat, untuk menghindari cidera, tidak dianjurkan untuk menambah beban dan jarak lebih dari 10 persen setiap minggunya.

(Baca juga: Jalan-Jalan dengan Sang Anak, Katie Holmes Tampil Menawan, Gayanya Bisa Jadi Inspirasi nih!)

Simak tipsnya berikut.

1. Mulai dengan pemanasan

Pemanasan yang baik dan tepat bisa menghindarkan kita dari sejumlah masalah, seperti cidera otot, yang bisa mengganggu lari kita.

Selain pemanasan, kita juga harus selalu melakukan pendinginan usai berolahraga sekurang-kurangnya lima menit lari kecepatan ringan.

(Baca juga: Selalu Tampil Cantik, Ternyata Rahasia Perawatan Kulit dan Makeup Emma Watson Cukup Sederhana, Penasaran?)

2. Kombinasikan lari dan jalan

Jangan paksakan diri untuk terus berlari kencang selama waktu olahraga.

Kombinasikan lari dan jalan agar  bisa menempuh jarak yang lebih jauh.

Dengan mengkombinasikannya, kita akan tetap mendapatkan manfaat dari olahraga.

Secara perlahan kita akan membangun kebugaran dan kepercayaan diri bahwa suatu saat bisa berlari tanpa disela jalan kaki.

(Baca juga: Wah! Inilah 15 Fakta Menarik soal Orang Bertangan Kidal)

3. Lari di luar ruangan

Berlari di treadmill kadang membuat kita bosan, meskipun secara fisik seringkali lebih ringan.

Jika cuacanya sedang baik, cobalah berlari di luar ruangan.

Udara segar, pemandangan dan rute-rute baru akan 'menggoda' pikiran sehingga kita bisa berlari lebih jauh daripada di treadmill.

(Baca juga: Duh, Boros Bisa Bikin Sengsara! Inilah 3 Cara Agar Kita Tak Lagi Boros)

4. Hindari kebosanan saat nenggunakan treadmill

Ada waktu-waktu dimana kita perlu berlari di treadmill untuk alasan keamanan dan efisiensi.

Namun, jangan langsung melompat ke treadmill dan mulai berlari.

Pastikan kita memiliki rencana khusus untuk mengusir kebosananmu pada treadmill dan buatlah kegiatan lari di treadmill menjadi lebih menyenangkan.

(Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Begini Perjuangan Raffi Ahmad Setelah Sang Ayah Sakit-sakitan dan Meninggal)

5. Istirahat untuk peregangan

Otot tegang adalah hal umum yang dialami para pelari pemula.

Hal ini juga menghambat seseorang untuk berlari lebih jauh.

Untuk menghindarinya, cobalah melakukan peregangan selama 30 detik di tengah sesi lari sebelum melanjutkannya kembali.

Jika masih merasakan sakit meski sudah melakukan peregangan dan pelemasan otot-otot, berhentilah berlari.

(Baca juga: Mengintip Keseruan Suzuki City Rally yang Sukses Bikin para Peserta Ketagihan)

6. Mencari teman lari

Banyak pelari pemula menganggap mereka tak bisa lari jarak jauh karen tak ada teman lari.

Entah karena terdistraksi obrolan, dukungan motivasi, atau alasan lainnya, memang mereka yang berlari bersama biasanya bisa lari lebih lama.

Jika kita terbiasa lari sendiri, cobalah ajak teman atau keluarga untuk menemani.

(Baca juga: Terlihat Lebih Kurus, Ternyata Randy Pangalila Tak Makan Nasi dan Mie Instan Selama 7 Tahun)

7. Lari dengan kecepatan rendah

Salah satu alasan mengapa para pelari pemula cepat berhenti sebelum mencapai jarak tujuan adalah karena berlari terlalu cepat.

Jika kita baru mengawalinya, cobalah lari dengan kecepatan rendah seperti jika kamu mengobrol dengan seseorang.

Jika ngos-ngosan di tengah lari, maka artinya kita berlari terlalu cepat.

(Baca juga: Tak Malu dan Gengsi, Nia Ramadhani Ajak Keluarga Makan di Pinggir Jalan)

8. Latihan kekuatan (strength training)

Strength training atau latihan kekuatan otot akan membantu tubuh lebih terhindar dari stres dalam berlari.

Otot-otot kita juga akan bisa bergerak lebih lama tanpa merasakan keletihan, yang berarti kita bisa lari lebih lama.

Cukup lakukan selama 15-20 menit dan berulang dua atau tiga kali seminggu untuk membangun massa otot.

(Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Manfaat Wasabi untuk Kesehatan Tubuh)

9. Mengganti rute

Mencoba rute-rute lari baru akan menghilangkan kebosananmu saat lari dan kemungkinan berhenti akan lebih sedikit.

Jika kita tipe orang yang suka berlari di jalur-jalur lokal, maka cobalah berlari di sekitar pemukiman atau daerah sekitar.

(Baca juga: Meski Sibuk, Jokowi Sempatkan Bermain dengan Cucunya)

10. Atur target sederhana

Memiliki target jangka pendek untuk dicapai juga bisa membantu mental seseorang agar berlari lebih lama.

Target sederhana tersebut, misalnya 'lari hingga tanda lalu lintas berikutnya'.

Selama target itu membantumu untuk terus bergerak lebih jauh, maka cara itu berhasil.

(Baca juga: Tak Kita Sadari, Inilah Pengaruh Buruk Mikroplastik yang Ada di Air Minum Kemasan!)

11. Percaya bisa lari lebih jauh

Beberapa pelari pemula sebetulnya mampu menempuh jarak lari tertentu, tapi mereka tak memiliki kepercayaan diri atau kekuatan mental untuk mendorong diri mereka agar mencapainya.

Sederhananya, semua itu bergantung pada pikiran.

Cobalah mencari hal yang bisa menjauhkanmu dari pikiran 'tidak bisa lari jauh'.

(Baca juga: Tak Hanya Wajah, Kulit Tangan dan Kaki Juga Perlu Skincare loh!)

Setiap orang memiliki metode efektifnya masing-masing.

Hal yang terpenting adalah meyakinkan diri sendiri bahwa kamu bisa.

Selamat mencoba!(*)

(Nabilla Tashandra/Kompas.com)