Sabreen juga mengungkapkan ia menginginkan keadilan bagi putrinya.
Menurut relawan lainnya yang bertugas bersama Razan, yakni Rami Abu Jazzar, Razan datang lebih awal pada hari itu.
"Saat ia datang pada hari Jumat, ia mengatakan pada teman-temannya 'saya suka bekerja dengan semua orang di sini'. Ia tersenyum sepenuh hari, itu adalah hari yang indah saat bekerja dengannya", ujar Jazzar.
Dilansir dari CNN.com, Razan Najjar adalah relawan medis kedua yang meninggal.
Lebih dari 200 lainnya terluka.
"Orang-orang tersiksa oleh gas air mata," Jelas Jazzar.
"Ada pria di dekat pagar dan memanggil, 'datang bantulah saya', bantulah saya'. Ia dekat dengan pagar. Razan pergi untuk membantunya."
Jazzar mengungkapkan bahwa di saat itulah Razan tertembak. (*)