Produk Kental Manis Tak Boleh Gunakan Kata 'Susu', Kenapa ya?

By Hinggar, Kamis, 5 Juli 2018 | 10:45 WIB
Produk Kental Manis ()

NOVA.id - Selama ini kita telah mengenal produk kental manis sebagai minuman yang mengandung susu di dalamnya.

Tapi saat ini, kita sudah tak bisa menemukan kata susu dalam produk kental manis.

Hal ini berkaitan dengan ketentuan dari Badan POM yang menjelaskan mengenai label iklan pada produk susu kental dan analognya (kategori pangan 01.3) pada bulan Mei 2018.

Larangan yang disampaikan BPOM mengenai produk kental manis antara lain,

(Baca juga Sering Muncul Memar Tanpa Sebab? Ternyata Ini yang Memicunya)

1. Dilarang menampilkan anak-anak usia dibawah lima tahun dalam bentuk apapun.

2. Dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3) disetarakan dengan produk susu lain sebagai penambah atau pelengkap zat gizi.

Produk susu lain, antara lain susu sapi/susu yang dipasteurisasi/susu yang disterilisasi/susu formula/susu pertumbuhan.

3. Dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan/atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman.

(Baca juga : Diakui Sebagai Tas Warisan Budaya Dunia, Ini Kelebihan dari Tas Noken)

4. Khusus untuk iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang acara anak-anak.

Menurut Dr Juwalita Surapsari Spesialis Gizi Klinik (SpGK) menjelaskan bahwa kandungan protein dari kental manis sekitar lima persen dari total kalori, ini lebih kecil dari susu pertumbuhan lain.

Sedangkan susu pertumbuhan lain untuk anak bisa mencapai 18 persen.

Selain kandungan susu yang cukup sedikit, kandungan gula dalam produk ini cukup tinggi.

(Baca juga : Kate Middleton dan Meghan Markle Tak Boleh Pakai Sepatu Jenis Ini Saat Bersama Ratu Elizabeth)

Produk kental manis memiliki kandungan gula 40-50 persen.

Sehingga tak bisa dikatakan bisa memenuhi kebutuhan gizi untuk anak.

Produk ini lebih digunakan sebagai penambah rasa pada makanan, seperti salad buah.

Konsumsi dari produk kental manis ini sendiri bisa memicu beberapa risiko kesehatan, antara lain diabetes dan kegemukan.

(Baca juga : Tak Kalah Cantik dengan Sang Kakak, Begini Potret Putri Bungsu Adi Bing Slamet)

Jadi himbauan ini tak hanya berlaku untuk anak-anak tetapi juga orang dewasa, menyangkut risiko yang akan ditimbulkannya. (*)