Masak Langsung di Hutan, Begini Kisah Haru Chef Chato dari Papua

By Healza Kurnia, Sabtu, 14 Juli 2018 | 19:00 WIB
Charles Toto atau yang akrab disapa Chef Chato, chef yang menyajikan makanan khas Papua, langsung da (Eng Naftali/NOVA)

Selama bekerja, ia melihat setiap hari banyak turis asing yang baru pulang dari hutan Papua dan meletakkan barang bawaan mereka yang banyak di depan hotel.

Mereka rata-rata melakukan perjalanan bisa sampai berminggu-minggu, bahkan beberapa bulan di dalam hutan untuk keperluan pekerjaan, misalnya syuting film dokumenter, penelitian, dan sebagainya.

“Dalam hati saya penasaran, mereka makan apa di dalam hutan?” ujar Chato yang kemudian mulai bertanya pada teman-temannya yang mendampingi turis-turis itu ke hutan, untuk mencari jawaban.

“Ternyata mereka memasak makanan instan, yang mereka bawa dalam jumlah banyak. Itu sebabnya, porter yang dibutuhkan untuk mengangkut bawaan juga banyak. Saya heran, apakah para tamu yang sudah membayar mahal itu tidak komplain soal makanan, ketika terjadi kondisi darurat di hutan?” tuturnya.

Baca juga: Setelah Nasi Bakar, Entrepreneur Muda Ini Sukses Berbisnis Nasi Kotak

Dari cerita teman-temannya, Chato tahu bahwa ternyata memang tamu terkadang komplain lantaran tak ada makanan cadangan ketika kondisi darurat.

Padahal, mereka harus bertahan lebih lama dari waktu dan persediaan makanan yang diperkirakan.

Dari situlah, Chato berpikir untuk memanfaatkan peluang itu.

Ia memilih keluar dari “pakem” lulusan SMKK jurusan Tata Boga, yang biasanya memiliki usaha kuliner sendiri, bekerja di restoran, kafe, atau di hotel.

“Saya ingin orang tahu, memasak tidak harus di hotel atau dapur. Memasak juga bisa dilakukan di alam terbuka,” tandas aktivis lingkungan ini.

Kariernya menjadi chef dalam hutan dimulai pada 1997 itu, dengan melakukan tur panjang dari Lembah Baliem sampai Raja Ampat.

Baca juga: Syuting dengan Prilly Latuconsina, Rossa Merasa Ada Chemistry, Kenapa ya?