Berlibur ke Pekanbaru? Nikmati Hidangan Segar Cendol Sagu Ini, yuk!

By Healza Kurnia, Jumat, 20 Juli 2018 | 23:00 WIB
Es cendol sagu, salah satu minuman khas Pekanbaru (Bagus/NOVA)

NOVA.id - Jika Sahabat NOVA pergi ke Pekanbaru, mungkin akan menemukan salah satu makanan kuliner khas mereka yakni mi sagu.

Mi yang berasal dari sagu dan disajikan dengan telur dan potongan teri ini memang mengunggah selera.

Namun ternyata tak hanya itu saja, di kota terbesar di kawasan timur Sumatera ini ternyata juga ada minuman khasnya yakni berupa cendol sagu.

Di sini, makanan berbahan dasar sagu memang sedang dibudidayakan pemerintah menjadi makanan khas daeraah Riau.

Meski begitu, tentu untuk sebagian orang olahan ini masih asing di lidah.

Baca juga: Wajib Tahu, Ternyata Ini Alasan Bahayanya Berenang Setelah Makan

Mendengar nama cendol sagu tentu menimbulkan pertanyaan, seperti apa penampilan dan rasanya.

Karena yang kita kenal, bahan dasar cendol berasal dari tepung beras, bukan sagu.

Untuk menjawab itu, ayo kita berkunjung ke Rumah Sagu.

Rumah makan yang terletak di Jalan Sail Simpang (BPG), Ruko Nomor 12, Pekanbaru ini salah satu tempat yang menyajikan olahan cendol sagu.

Meski khas, ternyata cendol sagu masih jarang ditemukan di rumah makan sekitaran Pekanbaru.

Makanya, olahan ini termasuk yang paling laris dipesan pengunjung di Rumah Sagu.

Edi, pengelola Rumah Sagu menjelaskan jika cendol sagu memiliki keunggulan dibanding cendol biasa.

Baca juga: Tak Bisa Temani Istri Kemo, Inilah Ungkapan Maaf Indro Warkop

Yakni, lebih tahan lama dan tidak cepat basi.

Untuk kebersihan jangan khawatir karena Edi sendirilah yang membuat bahan dasar cendolnya.

Sagu pun khusus dari Kabupaten Meranti, daerah pusat penghasil sagu terbesar di Riau.

“Yang lama dari pembuatan bahan cendol sagu adalah penjemurannya. Butuh waktu empat hari jika ingin mendapat cendol yang sempurna. Tapi proses memang tak pernah membohongi hasil. Meski lama, tapi kualitasnya bagus. Jika didiamkan tanpa diolah, bahan cendol sagu ini bisa tahan sampai enam bulan, loh,” cerita pria 39 tahun itu.

Dalam penyajiannya, cendol sagu terlihat menarik.

Baca juga: Perempuan Ini Hidupkan Kembali

Disajikan dalam gelas cocktail besar, bertabur parutan es batu dan susu creamer.

Sangat cocok dinikmati saat siang hari kala udara panas menyeruak.

Selain itu, di dalamnya terdapat potongan tapai, tambahan sirup, dan pastinya cendol sagu.

Rasa manis bercampur asamnya tapai semakin memanjakan lidah.

Ditambah kenyalnya cendol yang memaksa untuk dikunyah.

“Bedanya cendol sagu dengan cendol biasa adalah kekenyalannya. Kalau makan ini harus usaha untuk mengunyah cendolnya. Jadi, sensasi berbeda inilah yang buat saya mau makan cendol sagu terus,” terang Zulham Mabrur, pelanggan Rumah Sagu.

Baca juga: Deddy Corbuzier Ungkap Fakta Disleksia, Benarkah Sulit Bersosialisasi?

Selain kelezatan dan keunikan rasa, daya tarik cendol sagu yang membuatnya laris karena harganya yang juga terjangkau.

Cukup merogoh kocek Rp5 rb saja pengunjung sudah bisa menikmati segelas cendol sagu.

“Harga murah tapi porsi banyak dan lengkap. Itulah keunggulan lain cendol sagu sehingga diminati,” pungkas Zulham.(*)

(Bagus Septiawan)