NOVA.id - Berbeda dengan lelaki, perempuan memiliki rahim yang harus dijaga.
Nah, berolahraga berat demi tercapainya badan kekar, jika tidak mengikuti metode dan teknik olahraga dengan benar bisa mengakibatkan rahim turun.
“Sebenarnya otot-otot itu akan mempertahankan kondisi dari organ–organ tubuh menjadi lebih kuat. Namun dengan catatan bilamana pola latihan dan teknik latihannya itu benar. Jika tidak, nah itu bisa berdampak nanti kepada turunnya rahim ataupun gangguan pada pinggang,” pesan dr. Michael Triangto, S.PKO.
Dokter spesialis Olahraga dan Direktur Klinik Slim+ Health, Sports Therapy ini menjelaskan bahwa ada dua aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan olahraga secara mati-matian.
Baca juga: Gemas! Bayi Ini Berambut Tebal Seperti Karakter dalam Despicable Me
Pertama, kegunaan olahraga.
Kedua, sejak kapan dilakukannya olahraga tersebut.
Seorang atlet melakukan olahraga berat untuk mendapatkan badan kekar dan bugar itu karena memang sudah suatu kewajiban profesional.
Sementara untuk kita, orang awam tidak ada kewajibannya.
Yang wajib hanyalah olahraga teratur.
Yup, pada dasarnya olahraga akan besar manfaatnya dan kecil risikonya jika dilakukan secara rutin, bertahap, dan sekadar menjaga kebugaran.
Baca juga: Ngeri, Bayi tanpa Tulang Rusuk Ditemukan di Hutan, Ayah dan Ibunya Diduga Tersangka
Akan tetapi jika dilakukan dalam porsi yang berlebih, maka manfaatnya akan berkurang dan risikonya meningkat.
Menurut dr. Michael, inilah 4 hal yang perlu diingat perempuan saat ingin berolahraga demi mendapatkan tubuh kekar.
1. Apa, sih, tujuan olahraga itu?
Tanyakan pada diri sendiri apa tujuan dari olahraga ini.
Apakah benar untuk kesehatan dan mungkin juga profesi atau justru hanya obsesi dan ikut-ikutan semata.
Baca juga: Meski Rendah Kalori, 4 Bahan Makanan Ini Tak Bisa Turunkan Berat Badan
2. Pahami teknik dan metodenya
Lakukanlah olahraga berdasarkan teknik dan metode yang benar.
Pelajari dulu jenis olahraganya atau jika perlu tanyakan pada ahlinya.
3. Lakukan bertahap
Olahraga dilakukan secara bertahap bukan langsung mau menuju titik paling tinggi.
Mulailah dari olahraga dengan intensitas yang ringan, menengah, baru level yang lebih tinggi.
Karena perlu diingat bahwa tingkat kebugaran belum tentu sejalan dengan tingkat kesehatan.
Baca juga: Tips Tubuh Bugar dan Awet Muda ala Perempuan Jepang Ini Layak Dicoba
4. Pahami risikonya
Jangan kaget saat tiba-tiba ada hal di luar keinginan kita yang terjadi dalam proses olahraga.
Lebih baik konsultasikan dulu kepada ahli agar risiko buruk bisa diantisipasi.
Jadi, jika Sahbat NOVA berminat membentuk tubuh dan otot, perlu diperhatikan bahwa semua olahraga memerlukan perencanaan dan pengendalian.
Salah-salah bukannya sehat, bugar, dan kekar, malah kesehatan terancam.(*)
(Maria Ermilinda Hayon)