NOVA.id - Untuk membuat anak tidak rewel kita memilih memberinya smartphone agar mereka tenang.
Mungkin ini akan meredam masalah pada saat ini saja, karena tidak akan ada keributan yang terjadi.
Tetapi kebiasaan ini menimbulkan banyak masalah kedepannya, salah satunya adalah berkontribusi pada penyakit jantung di masa depan.
(Baca juga: Selain Cut Tari, Ini Deretan Artis yang Pernah Menjadi Klien Hotman Paris)
American Heart Association mengatakan, kita harus membatasi waktu anak dan remaja dalam bermain smartphone.
Dr. Stephen Daniels, juru bicara American Heart Association mengungkapkan "Waktu menatap layar dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan obesitas, dikaitkan dengan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi."
"Begitu faktor-faktor risiko, seperti obesitas, dimulai di masa kanak-kanak, mereka cenderung terus menjadi seperti itu saat dewasa," lanjutnya.
(Baca juga: Bukan Pesta Mewah, Ini Permintaan Rafathar pada Raffi-Gigi Saat Ultah)
Anak di usia 8 hingga 18 tahun cenderung menghabiskan waktunya lebih dari 7 jam per hari menatap layar, entah itu dari smartphone, tablet, atau perangkat lainnya, termasuk televisi.
Layar pun juga akan mengganggu kualitas tidur dan meningkatkan risiko obesitas.
Hal ini juga diungkapkan oleh Tracie Barnett peneliti di INRS-Institut Armand Frappier and Sainte -Justine Hospital Hospital Research Center di Montreal.
(Baca juga: Kasus Luna Maya, Ariel, dan Cut Tari Kembali Muncul, Ini 8 Fakta Kilas Balik Perjalanan Kasus Mereka)
"Idealnya, perangkay berbasis layar tidak boleh di kamar tidur." kata Barnett.
Kurangnya aktivitas fisik pun menjadi salah satu penyebab anak akan mengalami obesitas dan risiko penyakit jantung di masa depan.
Oleh karena itu batasi menatap layar pada anak dan remaja tidak lebih dari satu hingga dua jam sehari. (*)