NOVA.id - Palu masih berduka.
Usai gempa dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter disusul gelombang tsunami yang tingginya mencapai 3 meter, ribuan orang jadi korban.
Mereka yang selamat pun, banyak juga yang tak punya tempat tinggal.
Seperti yang dialami Musrifatun (50), warga Kampung Nelayan, Kecamatan Mantikulore, Palu.
Baca Juga : Seorang Jurnalis Perempuan Diperkosa dan Dibunuh Usai Melaporkan Kasus Korupsi
Rumah beserta isinya, yang berlokasi tak jauh dari pantai kini lenyap tak berbekas.
Meski kehilangan harta benda, Musrifatun tak lantas lunglai dan memohon belas kasihan banyak orang hingga berlarut-larut.
Sebaliknya, berbekal modal seadanya dari hasil sumbangan teman, dia kembali berjualan pisang goreng dan putu di pinggir jalan.
Kepada NOVA yang menemuinya di tempat penampungan sementara di Jl. Sisingamangaraja, Palu, pada Jumat (12/10), Musrifatun menceritakan kegigihan dan keikhlasannya menghadapi cobaan.
Baca Juga : Selingkuh Saat Masih Berstatus Suami Nafa Urbach, Zack Lee: Itu Masa Paling Berat dalam Hidup Aku