NOVA.id – Sebagai manusia pasti kita pernah membuat kesalahan.
Akan lebih baik jika kita akui kesalahan dan terus memperbaikinya di kemudian hari.
Mengakui kesalahan mungkin mudah untuk diucapkan, tapi sebagian dari kita juga merasa sulit untuk melakukannya.
Baca Juga : Ternyata Mbah Mijan Sudah Prediksikan Perceraian Gading -Gisel! Seperti Apa?
Hanya orang berjiwa besarlah yang mampu dan mau mengakui kesalahan yang sudah diperbuat.
Dilansir dari New York Times, Chief lembaga Happiness Officer di The Happiness Institute Dr. Tim Sharp mengungkap ada beberapa hal yang membuat seseorang merasa sulit untuk akui kesalahannya.
Baca Juga : Wah, 5 Makanan Enak Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes, loh!
1. Akan dianggap tak berharga
Mengakui kesalahan memang akan membuat kita terlihat salah.
Hal ini yang ditakutkan orang lain, di mana saat kita menunjukan kesalahan atau kegagalan kita akan takut dinilai tak berharga.
"Alasan banyak orang sulit meminta maaf bukan karena mereka tidak suka salah. Namun, karena memandang sebuah pengakuan kekeliruan sebagai sebuah kegagalan," ungkap Sharp.
Dia juga menjelaskan, kesulitan mengakui kegagalan berasal dari ekspektasi berlebihan pada diri yang menggap jika dirinya harus selalu benar.
Baca Juga : Beda Tinggi Badan Paula Verhoeven-Baim Wong Jadi Sorotan, Nikahi Pria Lebih Pendek Ternyata Bawa Hoki!
2. Ingin selalu terlihat kuat
Sebagian orang menenilai jika mengaku salah bisa menjadikan dirinya tampak lemah.
Maka ia berpikir, dengan tidak memperlihatkan kesalahan ia akan terlihat lebih kuat dan selalu bisa diandalkan.
Namun hal tersebut dibantah oleh Tim Sharp.
"Ada sebuah riset menarik yang menunjukkan bahwa para pemimpin yang menunjukan kerentanannya dan tak takut keliru cenderung lebih dihormati," ujarnya.
Baca Juga : Ingat Tentang Keluarga, Tangis Zumi Zola Pecah Dihadapan Majelis Hakim
3. Tak menghormati kebenaran
Bagaimanapun kebenaran harus tetap diutamakan.
Tidak mengakui kesalahan sama saja menyembunyikan kebenaran di dalamnya.
Baca Juga : Cari Barang Kebutuhan Hidup Kualitas Premium? Yuk Datang ke Pameran Ini
Terkait kesalahan dan kebenaran, ini bergantung pada pendekatan mana mempengaruhi orang itu sendiri.
Bagaimana menurut Sahabat NOVA?
Tak ada salahnya loh, untuk kita akui kesalahan di depan orang lain.(*)
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR