Dengan pasar mencakup seluruh Indonesia, omzet Batik Pratiwi Krajan saat ini sukses mencapai sekitar 15 juta per bulan.
Pemasaran batiknya dilakukan secara langsung di lokasi maupun via media sosial, seperti WhatsApp, akun Instagram, dan akun personal Facebook.
Meski demikian, Nunu mengaku belum optimal dalam memasarkan batiknya secara digital melalui media sosial ataupun marketplace.
Baca Juga : Jadi Napi, Suami Inneke Koesherawati Sewakan Bilik Asmara di Lapas, Sekali Pakai Rp650 Ribu
Hanya kira-kira, bagaimana Batik Pratiwi Krajan akhirnya dapat bertahan pasca menghadapi krisis di awal-awal perkembangannya?
Rupanya, perkembangan pesat usaha Batik Pratiwi Krajan ini tidak lepas dari program CSR yang dilakukan PT Pertamina EP (PEP) Asset 4 Field, Cepu.
Sejak 2014, PEP sudah melihat potensi Batik Pratiwi Krajan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca Juga : Saling Bawa Hoki, Peramal Ini Terawang Hubungan Ivan Gunawan dan Ayu Ting Ting akan Serius!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR