“Sesuai P3SPS, semua iklan yang tayang di TV sudah pasti lolos LSF. Kok bisa KPI kemudian melarang? Ini menunjukkan tidak ada koordinasi di antara dua lembaga, dan bahkan ada dua versi penafsiran atas iklan itu. Siapa yang salah kemudian? Yang pasti salah satu dari kedua lembaga itu,” kritiknya.
Alih-alih langsung memboikot ataupun menuntut larangan penayangan, Tito berharap bahwa hal-hal seperti ini bisa ditindak dengan peraturan yang lebih jelas oleh KPI.
Dan sebagai orangtua, kita tentu bisa berperan lebih.
Baca Juga : Program Ini Bisa Tingkatkan Kemampuan Perempuan Mengelola Keuangan
Apalagi sebagai perempuan sekaligus ibu dari anak-anak yang akan menjadi penerus generasi bangsa kelak.
Jadi menurut Tito, kita bisa, kok, memberi perlindungan dan pengawasan terhadap tontonan yang dikonsumsi anak, bukan hanya tayangan di televisi, melainkan juga di bioskop dan lewat sarana lain.
“Selaraskan juga dengan pendidikan seksual yang tepat ke anak,” ungkapnya.
Baca Juga : Banyak Diskon, Ini 3 Tips Agar Keuangan Tak Jebol Saat Harbolnas Tiba
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR