Ternyata tidak perlu, lho, Sahabat NOVA!
Pasalnya istilah seperti itu hanya akan memberi pandangan pada anak bahwa seksualitas itu tabu, padahal tidak.
Jadi, ketika memberi pendidikan seks pada anak, tak masalah kok menggunakan istilah yang sebenarnya, seperti vagina atau penis.
Baca Juga : Gandeng Mesra sang Istri, Presiden Jokowi Hadiri Dhaup Ageng Pura Pakualaman
“Ajarkan bahwa bagian-bagian itu memang bagian dari tubuh mereka. Bagaimana pada akhirnya mereka bisa menghormati tubuhnya, dengan tahu bagian tubuhnya seperti apa.
Sekarang, kan, masyarakat masih mengganggap seksualitas itu tabu, jarang diangkat, untuk diskusi pun sangat sedikit. Baru dibahas waktu anak mendapat menstruasi pertama.
Padahal dengan perkembangan teknologi, penting sekali pendidikan seksualitas sejak usia dini,” beber Clarissa.
Jadi Sahabat NOVA, sudah siapkah memberi pendidikan seks pada anak sejak usia 2 tahun? (*)
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR