“Mungkin terdengar klise, ya. Tapi kita perlu paham bahwa persoalan prostitusi untuk Indonesia itu erat kaitannya dengan kekerasan seksual, dengan perdagangan manusia, dengan kemiskinan berlapis, dengan perempuan-perempuan yang lebih sering menjadi korbannya ketimbang pembeli jasanya yang laki-laki.
Perempuan-perempuan ini tidak perlu sumpah serapah, mereka butuh perlindungan, dan kita sebagai masyarakat, jika nggak bisa membantu, minimal jangan banyak ngoceh memaki-maki dan menghujat, deh!”
Baca Juga : Niat Berhenti Jadi Artis, Dimaz Andrean Akhirnya Terima Peran Antagonis hingga Rela Ubah Penampilan!
Tunggal melanjutkan, bila berkaca dari data, jumlah perempuan yang ada dalam prostitusi lebih banyak merupakan korban perdagangan manusia.
Mereka terpaksa menjadi pelacur karena pilihannya amat terbatas, diiming-imingi pekerjaan, lalu dijerumuskan menjadi pekerja seks.
“Kalau kemudian ada perempuan yang berdaya, bisa pilih klien dan menjual jasa seks sebenarnya bukan pekerjaan utamanya, itu jumlahnya sedikit banget.
Tapi lagi-lagi, kita bukan polisi moral, kalau ini ada urusannya sama dosa, ini dosa yang tidak membuat orang lain celaka atau mengambil hak orang lain, kenapa kita repot?”
Baca Juga : Kondisi Aneh! Perempuan Ini Tak Bisa Mendengar Suara Para Pria, Apa Penyebabnya?
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR