“Kasihan, sih, sama artisnya. Namanya kayak terus-terusan dipampang dan dibahas,” keluh Yosi (26), ibu satu anak yang memang tak begitu sering mengikuti berita artis.
“Lagian kenapa, ya, udah bener-bener main FTV tapi masih jual diri? Gara-gara gaya hidup terpaksa jual diri kan enggak banget,” komentar salah satu perempuan lain yang enggan disebutkan namanya.
Mereka hanya dua dari sekian banyak perempuan yang mungkin memiliki pandangan dan pendapat masing-masing soal kasus ini.
Baca Juga : Pasrah Jadi Tersangka, Vanessa Angel Bercucuran Air Mata: Saya Tidak Dapat Dukungan Keluarga
Well, pertanyaannya, apakah sikap dan reaksi kita yang beragam sebagai perempuan sudah tepat dalam menyimak perkembangan kasus ini?
“Prostitusi erat hubungannya sama seks. Dari dulu, seks selalu menarik jadi pembahasan bagi siapapun.
Sialnya, sebagian besar dari kita hidup dibesarkan dalam pandangan bahwa perempuan harus menjaga kehormatan, seks itu tabu dan beban menjaga ‘kesucian’ seolah-olah ada di pundak perempuan,” jelas Tunggal Pawestri, seorang aktivis hak-hak perempuan kepada NOVA, saat dimintai pendapatnya soal fenomena kasus prostitusi online.
Baca Juga : Hebat, Dalam Waktu 5 Jam, Tasya Farasya Berhasil Jual 400 Kosmetik!
Lantas, ada yang salah dengan hal ini?
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR