NOVA.id - Selama ini, nyeri saat haid memang kerap dianggap wajar bagi perempuan.
Alasannya—sebagaimana dikutip dari Kompas.com—saat haid atau menstruasi, rahim dalam tubuh perempuan akan menegang demi luruhnya lapisan dinding rahim sehingga darah haid keluar.
Aktivitas ini pun dibantu hormon prostaglandin, akibatnya, rahim berhasil berkontraksi sekaligus memunculkan sensasi sakit.
Namun hati-hati lho, Sahabat NOVA, karena nyeri saat haid juga ada yang tidak normal!
Hal ini diungkapkan dokter spesialis kandungan dan kebidanan Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Grace Valentine.
Pada umumnya, nyeri haid hanya berlangsung pada hari pertama dan kedua menstruasi.
Baca Juga : Sudah Terdaftar sebagai Pemilih? Begini, lho, Cara Cek Nama Sudah Masuk DPT Melalui Situs Khusus KPU!
Meski menyebabkan rasa sakit, nyeri tersebut biasanya masih dianggap normal bila tidak sampai mengganggu kegiatan sehari-hari perempuan.
"Kalau lebih dari dua hari dan menetap, nyeri dikatakan tidak normal," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Istilah untuk nyeri berlebihan saat haid atau datang bulan ini adalah dismenore.
Baca Juga : Ciptakan Kreasi Kue Terbaik bersama Rich’s dan Simak Tips Cerdik ala Chef Nina Bertha, yuk!
Saking tak tertahankan, nyeri ini kadang bisa membuat perempuan mengerang kesakitan.
"Nyeri berlebihan ini bahkan bikin wanita keringat dingin hingga pingsan," imbuh Grace.
Sehingga dalam kesempatan tersebut, Grace mengingatkan kepada para perempuan untuk tidak mengabaikan hal tersebut.
Pasalnya, bisa jadi kita menderita penyakit endometriosis!
Apa itu?
Baca Juga : Dewi Perssik Difitnah Terkait Hal Porno oleh Pengacara, Emosi Angga Wijaya Meledak: Saya Benar-Benar Geram!
Endometriosis merupakan kondisi di mana ada pertumbuhan jaringan dari dinding rahim di luar rahim.
Selayaknya dinding rahim, lapisan ini turut menebal dan meluruh saat haid.
Namun karena letaknya bukan di rahim, maka darah terperangkap dan tidak bisa keluar bersama menstruasi.
Baca Juga : Kata Ahli Soal Pernikahan Tetap Bahagia Tanpa Seks, Mungkinkah?
"Ini yang buat (perempuan yang) sakit berlebihan saat haid. Kalau bisa keluar, warna darahnya coklat pekat," terang Grace.
Wanita dengan endometriosis tidak hanya didera rasa sakit menahun, tapi juga menurunkan kualitas kesuburan.
Operasi pengangkatan endometrium jadi solusi yang bisa dipilih. "Setelah operasi harus lekas program anak. Sebab penyakit ini bandel, bisa berulang sebanyak 50 persen," pungkasnya.
Duh, mulai sekarang, jangan lagi kita abaikan nyeri saat haid, ya, Sahabat NOVA.
Bila alami gejala-gejala itu, segera periksakan diri kita saat menstruasi, yuk! (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR