NOVA.id – Isu ramah lingkungan gaungnya kini semakin kuat, dan semakin banyak orang yang menyadari akan pentingnya memperhatikan lingkungan.
Bagi yang sadar sadar akan lingkungan, tentu akan ada banyak hal yang dipertimbangkan, salah satunya adalah cara memilih busana termasuk pakaian dan sepatu.
Bila sadar akan lingkungan dan gaya, memilih sustainable fashion atau mode berkelanjutan merupakan cara yang tepat.
Baca Juga : Fakta Baru Hubungan Luna Maya dan Faisal Nasimuddin Dibeberkan Sang Sahabat
Mode berkelanjutan atau eco-friendly fashion yang memperhatikan aspek lingkungan, etika, dan sosial untuk memastikan bahwa produksi dan penjualan produk mode memiliki dampak seminimal mungkin pada lingkungan.
Nah, bagi Sahabat NOVA yang ingin tampil modis dan tetap menjalankan hidup aktif di alam terbuka atau dalam suasan lain, memilih pakaian dan sepatu ramah lingkungan adalah suatu kewajiban.
Salah satu brand yang fokus pada penggunaan bahan daur ulang, organik, dan terbarukan, Timberland, memberi tips untuk memeriksa apakah busana kita terbuat dari bahan ramah lingkungan atau tidak.
Baca Juga : Rayakan Nyepi, Kecantikan Adik Ipar Happy Salma, Tjokorda Maya Terekspos!
1. Botol air minum daur ulang
Botol air minum plastik telah menjadi salah satu sampah konsumen yang sering mengotori sungai, laut, dan tempat pembuangan akhir.
Kini, sudah ada teknologi yang bisa mendaur ulang polyethylene terephthalate (PET), bahan yang terkandung dalam botol plastik, dan mengubahnya menjadi bahan untuk membuat sepatu, seperti boot.
Contohnya, bahan yang bernama ‘ReBOTL’ milik Timberland terbuat dari botol-botol minum air plastik.
Bahan ini kemudian digunakan untuk memproduksi sepatu bot dan chukka.
Setidaknya 233 juta botol air minum plastik telah didaur ulang untuk dijadikan sepatu Timberland.
Baca Juga : Ikhlaskan Reino Barack Nikahi Syahrini, Luna Maya Segera Berhijab Usai Umrah?
2. Katun organik
Tidak seperti katun konvensional yang tumbuh menggunakan bahan kimia yang mengotori udara, air, dan tanah, katun organik ditanam menggunakan metode yang minim dampak negatifnya pada lingkungan.
Proses menanam katun organik menjaga fertilitas tanah, mengurangi penggunaan pupuk beracun, dan memastikan biodiversitas biologis pertanian.
Maka itu, baju dan aksesoris terbuat dari katun organik jauh lebih ramah lingkungan karena memakai bahan baku berkelanjutan.
Baca Juga : Reino Barack Baca Al Quran, Video Sungkemannya dengan Syahrini Bercucuran Air Mata
3. Bahan Kulit Bersertifikasi
Produk-produk yang menggunakan bahan kulit memiliki daya tarik tersendiri, baik dari segi estetika dan daya tahan.
Akan tetapi, bahan kulit juga harus ramah lingkungan. Leather Working Group (LWG) adalah asosiasi yang terdiri dari merek, perusahaan manufaktur, dan penyamakan kulit yang membuat produk-produk kulit ramah lingkungan.
LWG memberi rating emas, perak, dan perunggu pada penyamakan kulit yang memenuhi aturan-aturan terkait kelestarian lingkungan.
Merek-merek yang sadar lingkungan akan selalu mengambil bahan baku dari penyamakan kulit bersertifikat dari LWG.
Baca Juga : Syahrini dan Reino Barack Dituding Cari Sensasi, Denny Darko: Mereka Nikah Karena Cinta, kok!
4. Bebas PVC
PVC, atau polyvinyl chloride, adalah salah satu polimer plastik yang paling umum digunakan.
Karena sifatnya yang tahan air, PVC umum digunakan oleh industri mode untuk membuat sepatu, jaket dan tas.
Namun, proses produksi PVC melepaskan kimia berbahaya ke udara, air dan tanah.
Mengingat hal ini, akan lebih baik untuk membeli sepatu, pakaian dan aksesoris yang mempunyai sifat seperti PVC namun terbebas dari polimer plastik ini.
Baca Juga : Dinobatkan Sebagai Miliarder Termuda di Dunia Versi Majalah Forbes, Ini Nilai Kekayaan Kylie Jenner!
5. Bebas PFC
PFC, atau perfluorocarbons, adalah senyawa yang sering ditemukan di durable water repellent (DWR), yaitu lapisan atas pada perlengkapan outdoor, dari jaket hingga tenda, yang tahan air dan bisa melindungi pemakai dari basah.
Seperti PVC, proses pembuatan PFC melepaskan kimia ke udara, air, dan tanah, dengan demikian mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.
Teknologi masa kini telah memungkinkan DWR diproduksi bebas dari PFC.
Baca Juga : Menikah di Tengah Laut, Yuanita Christiani Tampil Cantik Berbalut Gaun Putih
Maka itu, menggunakan perlengkapan bebas PFC sangat disarankan.
Cara terbaik untuk mengetahui apakah pakaian dan sepatu tertentu sudah ramah lingkungan adalah dengan melakukan riset terhadap praktik tanggung jawab lingkungan yang dianut merek-merek.
Lalu, periksa juga label-label di pakaian dan sepatu untuk mempelajari bahannya.
Terakhir, bertanyalah pada penjaga toko untuk memahami lebih jauh mengenai bahan-bahan yang digunakan di pakaian dan sepatu yang diinginkan. (*)
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR