NOVA.id - Sebagai ibu, kita pasti merasakan jika merawat anak tidaklah mudah, terutama dalam menjaga kesehatan mereka.
Karena, banyak hal sepele yang penting untuk diperhatikan agar kesehatan serta tumbuh kembang mereka baik di masa depan.
Dan ini juga sudah menjadi tugas kita untuk merawat anak dengan baik dan benar.
Baca Juga : Ivan Gunawan dan Ayu Ting Ting Disebut Wirang Birawa Tinggal Tunggu Tanggal, Menikah?
Sebagai orang tua, sebaiknya kita lebih memperhatikan sikap, tingkah laku, serta kebiasaan yang sering dilakukan pada anak.
Menurut dr. Martinus M. Leman, DTMH, SpA dari RS Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, ada beberapa kebiasaan orangtua yang terkesan sepele, tetapi ternyata berdampak tak baik bagi kesehatan anak.
Berikut hal-hal sepele yang sering diabaikan orangtua ke anak.
Baca Juga : Wijin Dituding Kerap Ajak Gisella Anastasia Jalan Hingga Lupa Perhatikan Gempi!
1. Memberi makanan padat terlalu cepat.
Kebiasaan memberikan makanan padat terlalu cepat bagi bayi berusia di bawah 6 bulan merupakan kebiasaan yang sudah lama ada dan tersebar di mana-mana.
Tak jarang hal ini malah sudah diturunkan dari generasi ke generasi.
Ada yang beralasan supaya bayi cepat besar atau biar cepat kenyang.
Baca Juga : Bukan Faisal Nasimuddin, Ini Pria yang Dipanggil Sayang oleh Luna Maya
Kenyataannya, bayi belum memiliki saluran cerna yang mampu mencerna makanan padat sebelum berusia 4 bulan.
Tak jarang ada kejadian, bayi mengalami diare atau sembelit setelah diberikan makanan padat terlalu dini.
Dalam kasus yang ekstrem, bahkan pernah terjadi bayi mengalami sumbatan pada usus dan harus dioperasi sebagai akibatnya.
Baca Juga : Sambangi Polda Metro Jaya, Nikita Mirzani Laporkan Seseorang! Siapa?
Selain itu, pemberian makanan padat yang terlalu dini juga berisiko menyebabkan anak mengalami obesitas di kemudian hari.
Tak jarang ada kejadian, bayi mengalami diare atau sembelit setelah diberikan makanan padat terlalu dini.
Dalam kasus yang ekstrem, bahkan pernah terjadi bayi mengalami sumbatan pada usus dan harus dioperasi sebagai akibatnya.
Selain itu, pemberian makanan padat yang terlalu dini juga berisiko menyebabkan anak mengalami obesitas di kemudian hari.
Baca Juga : Segera Menikah, Skandal Cinta Segitiga Sule, Naomi Zaskia dan Baby Shima Memanas
Kadang bila anak memberontak, bahkan ada yang sampai juga dipegangi badannya agar makanan dapat dimasukkan ke dalam mulut anak.
Sesungguhnya, tindakan ini sangat berbahaya bagi kesehatan.
Pemberian makanan atau minuman secara paksa, atau ketika anak sedang menangis dan berontak, memiliki risiko terjadinya aspirasi (masuknya) makanan/minuman ke saluran napas atau tersedak.
Baca Juga : Gara-Gara Susah Bedakan Perempuan, Didi Riyadi Belum Kunjung Nikah Meski Nyaris 40 Tahun
Kedua hal ini dapat berakibat fatal bagi anak, apalagi bila masih bayi.
2. Mengunyah dan meniup-niup makanan sebelum diberikan ke anak
Ada beberapa orangtua yang punya kebiasaan mengunyahkan makanan sebelum diberikan kepada bayinya.
Baca Juga : Disebut Ratu Nyinyir, Nikita Mirzani Dibuat Bungkam Didi Riyadi Karena Hal Ini
Tujuannya agar lebih mudah ditelan oleh sang bayi atau anak.
Makanan yang akan diberikan ini dimasukkan ke dalam mulut orangtua, dikunyah sampai lumat, lalu dikeluarkan lagi dari mulut dan diberikan pada bayi atau anak.
Tentunya dari aspek higienis, hal ini tidak dapat dibenarkan.
Baca Juga : Satu Tahun Sudah Berpacaran, Jessica Iskandar Akui Takut Jika Menikah dengan Richard Kyle! Kenapa?
Bagaimanapun rongga mulut seseorang mengandung berbagai kuman, yang bila diberikan pada bayi dapat berakibat menjadi sakit.
Selain itu, ada pula yang bila akan menyuapkan makanan pada anak, makanannya ditiup-tiup dahulu.
Nah, jangan salah, dengan ditiup-tiup, berbagai kuman yang ada di rongga mulut dapat terlontar pula ke makanan tersebut.
Baca Juga : Minum Kopi untuk Redakan Stres, Benar Ampuh atau Justru Bikin Tambah Parah?
3. Membuat susu formula dengan air hangat dari dispenser
Tak jarang Ibu melarutkan sufor menggunakan air hangat dari dispenser.
Dengan asumsi, air hangat sudah cukup untuk melarutkan susu secara merata, maka tidak usah sampai mendidih.
Sebenarnya, membuat sufor yang benar adalah dengan menyediakan air panas yang sampai mendidih, lalu diamkan beberapa saat sekitar 15—20 menit sampai suhu turun namun masih di atas 700C.
Setelah itu, masukkan air panas tersebut ke dalam botol susu, lalu masukkan bubuk sufor sesuai takaran, dan aduk/kocok perlahan sampai merata.
Mengapa air dari dispenser menjadi masalah?
Air panas yang dihasilkan dari dispenser sering kali tidak mencapai suhu di atas 700C.
Padahal, bubuk sufor sesungguhnya tidaklah steril.
Baca Juga : Satu Tahun Sudah Berpacaran, Jessica Iskandar Akui Takut Jika Menikah dengan Richard Kyle! Kenapa?
Bila dilarutkan dengan air bersuhu di bawah 700C, maka masih ada kemungkinan terdapat bakteri dalam bubuk sufor yang tidak mati.
Lebih baik berhati-hati ya, Sahabat NOVA!(*)
Artikel ini telah tayang di laman grid.id dengan judul Sering Dianggap Sepele, 7 Kebiasaan Orang Tua ini Ternyata Bisa Membahayakan Kesehatan Anak
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR