Tak hanya itu, memberikan modal kerja dalam hal pemasaran juga dinilai berat, karena jika tidak begitu, produk pun jadinya tidak laku.
“Kami berharap juga dukungan dan kerjasama pemerintah yang lebih baik, dan juga mengharapkan dukungan masyarakat Indonesia sendiri, agar terus meningkat kan semangat,"
"kecintaannya serta minatnya dalam menggunakan produk-produk tradisional tenun – tenun Indonesia, sehingga produk-produk terus dapat berkembang maju, baik di pasar Indonesia sendiri maupun di pasar Internasional,” lanjutnya.
Baca Juga : Dalam Sehari, Sri Lanka Diteror 8 Ledakan Bom yang Serang Gereja dan Hotel
Dan, perjuangan Anna untuk pengrajin tenun dan songket tak sia-sia, karena ia telah berhasil mengajukan permohonan untuk mengadakan Hari Tenun Nasional untuk melestarikan budaya.
“Alhamdulillah melalui proses perjuangan panjang pada akhirnya Presiden RI Bapak Joko Widodo dan Pemerintah telah mengabulkan permohonan kami dalam mewujudkan adanya Hari Tenun Nasional," pungkasnya.
Hari Tenun Nasional tersebut jatuh setiap tanggal 7 September, yang membuat tenun dan songket pun tetap hidup sepanjang masa.
Hebat ya!(*)
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR