Kalau sampai begitu, tidakkah kita sayang dengan masa depannya?
“Jadi, pengaruh positifnya tidak ada, karena game kekerasan ini menyebabkan adiksi atau kecanduan sehingga merusak masa depan anak,” tandas Adib.
Perlu diingat, jangan sampai pun kita sampai melarang anak memainkan seluruh game yang ada.
Baca Juga : Curhat Ibunda Hacker Pembobol Situs NASA: Makanan Kesukaannya Telur Ceplok
Barangkali sekadar menghilangkan rasa bosan, main game sah-sah saja dilakukan, terutama game yang tidak memuat unsur kekerasan.
Namun Adib tetap menyarankan anak-anak kita untuk mencoba alternatif lain untuk mengisi rasa bosan.
Misal, dengan membaca buku atau berita terkait informasi yang positif.
Baca Juga : Duh, Miss V Kering Juga Bikin Suami Tak Puas Saat Bercinta!
Voir cette publication sur Instagram
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR