Lagi-lagi, karena mudaratnya lebih banyak ketimbang manfaatnya, Adib menyarankan orangtua dan pemerintah untuk melarang anak memainkan game kekerasan.
Baca Juga : Paranormal Ungkap Mendiang Suzzanna Dikabarkan Sambangi Pantai Selatan
Dengan begitu, kekerasan yang dilakukan oleh generasi saat ini dapat semakin berkurang.
Selain itu, “Anak-anak yang tidak bermain game akan lebih berpotensi di sekolah. Fisik juga lebih kuat karena banyak gerak, dan lebih mandiri serta lebih produktif,” tukas Direktur Yayasan Praktek Psikolog Indonesia (www.praktekpsikolog.com) ini.
Dan kalau kita sebagai orangtua sudah bisa mengontrol atau bahkan melarang anak memainkan game kekerasan, semoga si anak benar-benar menjadi lebih produktif, ya.(*)
Julie Erikania
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR