Dan bagaimana pun tingkah karyawan kita, kitalah yang punya kewajiban mengelola tim ini.
Sehingga yang terpenting, “Pahami kebutuhan tim kita seperti apa. Ada ibu-ibu menyusui yang lagi mau pumping, ya, kasih.
Ciptakan ambience kerja cerdas, menyelesaikan target tepat sasaran, on time. Lebih penting lagi, jaga tim kita supaya kerja cerdas,” tukas Sam.
Nah! Dengan berupaya menjadi pemimpin yang mengayomi dan bertindak atas nama tujuan bersama, niscaya kita bisa, lo, jadi leader—yang tak sekadar PD tapi juga punya kapasitas mumpuni!(*)
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR