NOVA.id – Sebanyak 16 orang remaja di Bangladesh bertanggungjawab atas pembunuhan keji seorang gadis.
Seperti kehilangan akal, ke-16 orang tersebut membunuh gadis dengan cara dibakar.
Nusrat Jahan, 18, meninggal setelah sekelompok gadis diduga menuangkan minyak tanah di atasnya dan membakarnya di atap sekolahnya setelah dia menolak untuk menarik pengaduan pelecehan seksual terhadap kepala sekolah.
Baca Juga: Garang di TV, Video Sikap Chef Juna di Balik Layar Viral dan Bikin Ngakak
Dia meninggal di rumah sakit lima hari kemudian, memicu kemarahan publik dan demonstrasi massa meminta pembunuhnya untuk dihukum.
Kepala Biro Investigasi Polisi mengatakan pria dan perempuan yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhannya semua akan didakwa pada hari Rabu.
Salah satu hukuman yang akan diberikan ke 16 remaja tersebut ialah hukuman mati.
"Kami akan menyerahkan lembar tagihan pada hari Rabu," kata Banaj Kumar Majumdar, kepada Thomson Reuters Foundation.
Sebelum meninggal, Nusrat bercerita kejadian itu bermula saat dirinya dipanggil kepala sekolah di mana kepala sekolah tersebut sering melakukan tindakan tidak pantas yang berujung pelecehan seksual.
Kemudian, dia melarikan diri dan memberi tahu keluarganya tentang dugaan pelecehan seksual dan melaporkan kejadian itu ke polisi pada hari yang sama, menurut BBC.
Baca Juga: Tampil Simpel dan Elegan dengan Flat Shoes Saat Hari Lebaran 2019
Dia kemudian difilmkan oleh seorang petugas lewat telepon genggam saat dia menggambarkan pelecehan seksual.
Petugas kemudian menangkap kepala sekolah tersebut.
Dia dipaksa untuk tinggal di rumah ketika murid laki-laki mengadakan rapat umum untuk guru, tetapi ia mencoba menghadiri ujian bahasa Arab pada 6 April dengan membawa saudara lelakinya sebagai perlindungan.
Baca Juga: Enak dan Sehat, 5 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Daya Ingat lo!
Di sanalah, Nusrat kemudian terjebak oleh geng remaja yang mengatakan kepadanya jika teman Nusrat sedang dipukuli.
Mereka mengikatnya dengan syal, menuangkan minyak tanah ke atasnya dan membakarnya sebelum melarikan diri.
Rencana para geng remaja itu awalnya untuk membuat kematian Nusrat seolah-seolah sebagai tindakan bunuh diri.
Baca Juga: Tips Hadapi Kemacetan di Mudik Lebaran 2019, Dari Musik hingga Perjalanan Subuh
Tetapi dia berhasil lari ke bawah dan menggunakan ponsel kakaknya untuk merekam video untuk menyebut beberapa penyerang.
Perdana Menteri Sheikh Hasina bertemu keluarga Nusrat di Dhaka dan berjanji bahwa setiap orang yang terlibat dalam pembunuhan itu akan diadili.
"Tak satu pun dari pelakunya akan terhindar dari tindakan hukum," katanya, menurut laporan itu.
Baca Juga: Tak Kenal Takut, Perempuan Ini Nekat Jadi Pemasok Senjata Dalam Aksi 22 Mei
Kepala Bangladesh Mahila Parishad, sebuah organisasi hak-hak perempuan, mengatakan masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan keamanan perempuan di Bangladesh.(*)
Source | : | Mirro.co.uk |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR