NOVA.id - Mengenalkan anak mengenai pendidikan seksual di Hari Anak Nasional ini dirasa paling tepat terutama bagi kita yang punya anak remaja.
Ya, masa remaja merupakan masa di mana seksualitas anak mengalami perkembangan yang membuat kita sebagai orang tua pun harus lebih menyadarinya.
Berdasarkan data yang telah dihimpun dari Reckitt Benckiser (RB) Indonesia, melalui merek Durex, kelompok remaja mengalami masa pubertas mereka untuk pertama kalinya di usia antara 12-17 tahun, dengan total responden yang memberikan jawaban mencapai 84%.
Baca Juga: Jarang Terekspos, Begini Pesona Cantik Istri Sah Rhoma Irama yang Setia Meski Berkali-kali Dimadu
Namun, sayangnya pendidikan seks belum banyak diberikan ke anak dalam rentan usia tersebut.
Survei menemukan bahwa pendidikan seksual mulai diperkenalkan pada umur 14-18 tahun.
Ketika para remaja mengalami tanda-tanda awal pubertas, kebanyakan dari mereka memilih untuk menjadikan orang tua sebagai sumber informasi pertama untuk berkonsultasi dan membahas pengalaman tanda pertama pubertas.
Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, Donna Agnesia dan Darius Sinathrya Kompak Unggah Foto 3 Anaknya
Sedangkan sisanya didominasi sumber informasi lain seperti teman/rekan sebaya (25%), internet dan media sosial (15%), dan kakak laki-laki/perempuan (4%).
Lantas bagaimana dengan masa purbertas anak perempuan?
Menurut Irma Gustiana A, M.Psi, Psi, yang telah tayang di laman Tabloid NOVA edisi 1535, anak perempuan, pubertas lebih berdampak pada perubahan emosi.
Peran orang tua adalah memberikan energi yang positif, agar anaknya tidak sampai mengalami depresi.
Baca Juga: Belajar Make Up! Langkah-Langkah Tampil Cantik Seperti Model
Perubahan hormon di fase Pre Menstruasi Syndrome (PMS), menimbulkan gejala fisik seperti perut nyeri, mual, kembung, sakit kepala, sakit punggung, dan kram perut.
Gejala psikologis yang terjadi seperti rasa gelisah, mudah tersinggung, marah, kesal, dan sedih tanpa sebab.
Semua itu disebabkan karena adanya perubahan siklus biologis dalam tubuh, seperti estrogen, progesteron, dan hormon lainnya.
Baca Juga: Awas, Minim Pendidikan Seksual Anak di Rumah Bisa Sebabkan Beragam Penyakit!
Pada umumnya, ketika anak perempuan baru saja mengalami menstruasi maka dia cenderung akan malu dan tertutup kepada teman seusianya.
Hal ini sangat disayangkan, anak seharusnya merasa biasa saja karena mentruasi adalah hal yang normal dialami oleh anak perempuan.
Dengan bersikap terbuka kepada teman, akan memudahkan teman sebayanya untuk lebih mengerti keadaan mereka.
Baca Juga: Damai yang Sempurna! Ikuti 6 Tips untuk Berhenti Membenci Orang Lain
Ketika seorang anak sedang menstruasi, maka dia akan merasakan sakit atau tidak enak badan dan inilah fungsi untuk selalu bersikap terbuka.
Tidak hanya harus bersikap terbuka, anak perempuan yang baru menstruasi juga harus diberi tahu bagaimana fungsi pembalut.
Dimulai dari bagaimana cara memakainya, dan cara membersihkan diri ketika mengganti pembalutnya.
Baca Juga: Tokopedia Luncurkan Modal Toko untuk Bantu Pengusaha Kembangkan Bisnis, Seperti Apa?
Selain itu, dalam segi pakaian yang harus diperhatikan adalah gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang nyaman dan dapat menyerap keringat.
Hal ini penting karena untuk menjaga kelembapan ketika sedang menstruasi.(*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR