NOVA.id - Di saat kita menjadi korban KDRT, ungkapan “diam adalah emas” tidak berlaku.
Bahkan wajib diubah menjadi “diam adalah emas, tapi melawan adalah berlian!”
Karena, dengan diam bukan saja bakal menderita berkepanjangan, tapi lebih dari itu, “Kalau kita diam, sama saja kita setuju,” kata Hannah Al Rashid , aktris yang aktivis pembela hak perempuan itu.
Baca Juga: Alami Pelecehan Seksual Saat Mahasiswi, Hannah Al Rashid Curhat Begini
Jadi, apa perlu jika kita ditempeleng balas memukul, dipukul balas menendang, dan jika dihardik kita pun balas membentak?
Kalau berani—karena kita yakin tidak bersalah—mengapa tidak.
Namun, yang lebih tepat adalah: tidak diam, berani bersuara.
Merunut kepada penjelasan Wakil Ketua Komisioner Komnas Perempuan, Yuniyanti Chuzaifah, langkah awal dalam melawan KDRT yang bisa dilakukan adalah dengan memberanikan diri bercerita kepada orang-orang terdekat.
Baca Juga: Alasan Kenapa Perempuan Harus Belajar Teknik Beladiri, Salah Satunya Cegah KDRT
Memang tidak harus selalu pada orangtua—karena jangan-jangan persoalan bisa tambah memburuk—melainkan pada orang-orang yang bisa Anda percaya, termasuk melapor kepada penegak hukum.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Firli Athiah Nabila |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR