Masyarakat kota metropolitan seperti Jakarta, stress terjebak kemacetan adalah hal yang dihadapi sehari-hari, belum lagi kebiasaan makan yang kurang sehat atau junk food karena masalah kepraktisan.
“Peningkatan penderita penyakit jantung yang dikarenakan gaya hidup ini sebenarnya bisa dilakukan pencegahan. Tentu dengan menjaga kualitas hidup, menjaga kesehatan, dan yang paling penting adalah kesadaran terhadap kesehatan, yang harus dimiliki oleh setiap individu,” lanjutnya.
Terkait meningkatnya penyakit jantung yang disebabkan oleh gaya hidup ini, Esti Nurjadin, Ketua Yayasan Jantung Indonesia mengatakan, “Yayasan Jantung Indonesia tidak pernah berhenti mengkampanyekan gaya hidup sehat dan turut aktif dalam upaya penurunan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.”
Baca Juga: Tak Perlu Uang Jutaan, Kita Bisa Mulai Investasi dengan 10 Ribu Rupiah Saja
Yayasan Jantung Indonesia juga telah menyusun program yang menjadi acuan pelaksanaan kerja, mencakup kegiatan promotif, yaitu penyuluhan kepada masyarakat luas melalui media.
Kedua, adalah kegiatan preventif, yaitu kegiatan olah raga jantung sehat melalui Klub Jantung Sehat dan Klub Jantung Remaja yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dan yang ketiga, adalah kegiatan kuratif/rehabilitatif, berupa bantuan biaya bedah dan non bedah penyakit jantung bawaan, pengembangan penelitian penyakit jantung dan pembuluh darah, kegiatan deteksi dini dan skrining untuk risiko penyakit kardiovaskular di masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Intip Tips Perencanaan Keuangan Keluarga Ini Biar Tak Kehabisan Uang di Akhir Bulan
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR