NOVA.id – Penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia, sebanyak 17 juta jiwa melayang setiap tahunnya karena penyakit ini, seperti yang disebutkan Data World Heart Federation (WHF).
Diperkirakan, angka ini akan meningkat menjadi 23,3 juta jiwa pada 2030.
Data ini sejalan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan bahwa 31% dari seluruh kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Baca Juga: Definisi Orang Kaya Menurut Ahli Perencanaan Keuangan Meta Lakhsmi
Di Indonesia sendiri merujuk data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Dari data Sample Registration System (SRS) 2014, penyakit jantung menduduki peringkat kedua tertinggi setelah stroke untuk tingkat kematian terbanyak di Indonesia.
Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD, KKV, FACC, FESC Dokter Spesialis Kardiovaskular dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC), mengatakan bahwa meningkatnya penderita penyakit jantung di Indonesia, tidak lepas dari perubahan gaya hidup masyarakat.
Baca Juga: Wajib Punya! Ini Alasan Utama Pentingnya Punya Asuransi untuk Diri Sendiri dan Keluarga
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR