Menurut Prof. Cissy, karena proyek percontohan ini sudah masuk dalam agenda Kementerian Kesehatan seharusnya segala kendala untuk penyediaan vaksin bisa dipersiapkan jauh-jauh hari.
“Kita berharapnya keterlambatan ini jangan berlarut-larut. Kalau memang sudah masuk program Kementerian Kesehatan, seharusnya ada pergantian mentri atau dirjen, programnya tetap harus jalan sesuai rencana.”
Proyek percontohan vakinasi HPV pertama kali di lakukan di Jakarta pada 2016.
Lalu pada 2018 pemerintah melanjutkannya menjadi program percontohan vaksinasi dengan menyasar para siswi kelas 5 SD dan sederajat di lima daerah yaitu Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Manado.
Seharusnya pada November kemarin, vaksinasi HPV dosis kedua dilakukan.
Ini sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa vaksinasi HPV untuk anak perempuan berusia 9-13 tahun dilakukan sebanyak dua kali.
Baca Juga: Kanker Serviks Dapat Dicegah Mulai Sekarang, Simak Penjelasannya!
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR