Adapun penyebab keterlambatan pelaksanaan vaksinasi dosis kedua ini ditengarai karena adanya perubahan mekanisme pengadaan di internal kementerian kesehatan.
Hal ini terungkap pada rapat kerja kementerian kesehatan dengan DPR RI beberapa waktu lalu.
“Kelihatannya ada perubahan kebijakan kebijakan menteri baru yang memengaruhi pelaksanaan program, tidak hanya vaksin HPV tapi juga pengadaan obat yang kemudian tertunda,” ucap drg. Putih Sari, Anggota Komisi IX dari Fraksi Gerindra.
Baca Juga: Derita Kanker Serviks, Titiek Puspa Tak Percaya Dinyatakan Sembuh dalam Waktu 13 Hari!
Meski Komisi IX tidak memberi batas waktu agar pelaksanaannya bisa segera dilakukan, tapi Putih menegaskan pihaknya terus mengawal proyek percontohan ini.
“Kami sudah mengingatkan kementerian agar segera terlaksana karena kasihan juga anak-anak kalau sampai terlambat nanti jadi tidak efektif dan mubazir, jatuhnya buang-buang anggaran,” tegasnya.
Mengenai efektivitas kerja vaksin, Prof. Cissy menyebutkan, anjuran yang diberikan untuk penyuntikan dosis kedua adalah maksimal 15 bulan.
Baca Juga: Kanker Serviks Dapat Dicegah Mulai Sekarang, Simak Penjelasannya!
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR