“Kan biasanya orang mengenal investasi paling wajar itu deposito. Kalau misalnya bunga deposito itu 5% sampai 6%, itu termasuk investasi kategori aman dan konservatif,” jelasnya. Dengan deposito atau sejumlah uang yang disimpan di bank akan mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Nah, jika bunganya di atas deposito, misalnya setahun return 12% atau 1% sebulan, maka orang yang menawarkan investasi itu harus bisa menjelaskan potensi keuntungan dan risikonya,” sambungnya.
Misalkan, bagaimana cara mendapat keuntungan satu persen sebulan? Bagaimana potensi kerugian yang mungkin terjadi? Seperti apa kemungkinan atau potensi gagal bayar?
Baca Juga: Aksesori Cincin Emas, Paling Banyak Disukai untuk Dijadikan Investasi Jangka Panjang
Teliti Lembaga Investasi
Setelah melakukan identifikasi program investasi yang ditawarkan, apakah benar masuk akal atau tidak, maka lanjutkan pada tahap pengecekan pengelola investasi.
Caranya dengan memastikan bahwa pengeloa investasi memiliki izin yang sah.
Yap, apakah investasi yang akan kita ambil sudah sah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan)?
Baca Juga: List Tas dan Dompet Branded Rusak Bisa Kurangi Nilai Investasi, Begini Cara Rawatnya
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR