NOVA.id - Maudy Ayunda ialah aktris dengan segudang prestasi. Pasalnya, dia saja sudah bermain film sejak masih belasan tahun.
Lantas kini ia pun melebarkan sayap menjadi penyanyi yang cukup diperhitungkan. Hebatnya, Maudy pun amat memerhatikan pendidikannya.
Pelakon Ainun di Habibie & Ainun 3 ini bahkan dapat beasiswa kuliah S2 di Amerika. Namun, Maudy mengaku malah masih galau mau jadi apa.
Baca Juga: Terlihat Sempurna, Ternyata Maudy Ayunda Akui Punya Kekurangan Ini
Padahal, kariernya sudah jelas sebagai aktris maupun penyanyi, karyanya dari bentuk lagu hingga buku, Maudy mengaku masih belum menentukan ingin menjadi apa.
Maudy, sih, berharap setelah lulus dua tahun S2 dari Standford University, dirinya sudah yakin mau ngapain ke depannya.
Lo, apa yang dikerjakan selama ini?
Baca Juga: Dapat Beasiswa Kuliah di Stanford University, Maudy Ayunda Justru Pernah Merasa Terintimidasi
“Aku tuh sebenarnya galau, lo. Aku jadi artis mungkin karena itu yang aku lakukan selama 10 tahun. Kalau ngebayangin impianku di dunia hiburan, kesannya udah kelar.
Tapi kalau ada impian terpendam di dunia lain, aku sama kayak kalian, mulai dari nol juga,” terang Maudy.
Jangan tanyakan sekarang apa impian Maudy, karena dia belum terlalu memikirkan langkah selanjutnya.
Baca Juga: Terungkap! Inilah Cita-Cita Maudy Ayunda Waktu Masih Jadi Anak SD
Kata Maudy, kini yang terlintas di kepalanya adalah ingin lulus dengan lancar dan menemukan passion-nya, termasuk spesialisasinya di bidang pendidikan.
Tak usah heran, Maudy memang tidak ingin memberikan beban terlalu berat untuk dirinya.
Menurutnya, kalau seseorang sudah menargetkan sesuatu yang terlalu tinggi hingga membebani, bukannya tercapai, jangan-jangan ambil langkah pertama saja tak berani.
Baca Juga: Ternyata Ini Cita-Cita Tersembunyi Maudy Ayunda yang Belum Tercapai
“Aku sekarang lagi memberikan kebebasan untuk eksplor. Aku lagi mempelajari diri sendiri, kira-kira aku mau menggeluti bidang apa, persisnya mau ngapain.
Ternyata cukup kompleks, ya,” pungkas perempuan kelahiran Jakarta, 19 Desember 1994 ini tersenyum. (*)
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR