Associated Press mengamati bahwa partisipan pertama dalam penelitian ini, seorang manager dari sebuah perusahaan teknologi kecil, menerima suntikan dalam sebuah ruangan.
Kemudian, partisipan lain sejumlah total 45 orang mengantri untuk menerima suntikan tersebut.
Setiap partisipan akan menerima 2 dosis vaksin yang pemberiannya berjangka waktu 1 bulan.
“Kami semua merasa tak berdaya. Inilah kesempatan bagus untukku melakukan sesuatu,” tutur Jennifer Haller (43), yang berasal dari Seattle.
Ia adalah ibu dari 2 remaja dan kedua anaknya telah mengizinkannya ambil bagian dalam penelitian ini.
Hari Senin, 16 Maret 2020 telah menjadi tonggak sejarah dunia, di mana penelitian yang dibutuhkan oleh banyak orang sangat ditunggu hasilnya.
Source | : | Time |
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR